muhasabah

dibawah langit

Assalamu'alaikum

Label

Sabtu, 30 April 2011

Bercermin Dari Kehidupan Kita Yuk...



Sahabatku, Sudahkah kita bercermin dengan kehidupan? Apa kita selama ini bercermin hanya untuk memperindah penampilan jasad saja? Atau kita malu untuk melihat segala kekurangan dan kesalahan yang ada pada diri kita melalui cermin kehidupan yang ada didepan mata?

Lantas, bagaimana ya caranya? Apa dengan menggunakan cermin biasa? Kalau aku bercermin yang aku lihat cuma noda diwajah dan tubuh, bagaimana aku bisa melihat dan merubah segala kekurangan dan kesalahan yang ada pada diriku? Tiap kali bercermin tidak pernah kutemukan jawaban didalamnya.

Duhai sahabatku... bercermin pada kehidupan bukan sekedar kita bercermin didepan sebuah cermin yang sering kita pergunakan sehari-hari, bukan sekedar dengan cara kita berdiri didepan sebuah benda yang mana didalamnya kita dapat melihat dengan mata segala noda dan kekurangan pada tubuh kita. Namun bercermin pada kehidupan lebih dari sekedar itu. Kamu bisa melihat dirimu sampai kedalam-dalamnya, kamu bisa mengetahui jati dirimu sebenarnya. Cermin tersebut akan memantulkan bayang-bayang siapa diri kita sebenarnya. Kita akan dapat melihatnya jika kita sungguh-sungguh ingin melakukannya.

Lantas dengan cara apa ya kita bisa bercermin dari kehidupan tersebut??
Kamu akan dapat melihatnya dengan cara menggunakan hati dan pikiran. Dengan pikiran, kita dapat mengingat semua peristiwa yang telah terjadi selama kita hidup dan dengan hati, kita dapat menilai dengan jujur mengenai kehidupan yang kita jalani. Dengan menggunakan hati dan pikiran, kita dapat merenungkan bagaimana kehidupan yang telah kita jalani selama ini. Sehingga kita dapat mengetahui jati diri kita sebenarnya.

Dalam menjalani hidup, banyak diantara kita yang belum mengetahui jati diri kita sebenarnya, oleh sebab itu cobalah jawab pertanyaan ini, jawablah jujur dengan menggunakan hati.
-          Siapakah diri kita sebenarnya??
-          Sudah seberapa dalamkah kita mengenal diri sendiri??
-          Apa selama ini, kehidupan kita sudah berjalan dengan semestinya??
-          Apakah kita sudah memahami tujuan kita hidup didunia ini dan sdhkah mengamalkannya?
-          Apakah kita sudah memanfaatkan segala potensi yang ada pada diri kita??

Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut kita bisa berpedoman pada Al-Qur’an dan hadits Rasulullah. Kita memerlukan pedoman hidup dari Pencipta kita, dimana Dia yang paling tau bagaimana seharusnya manusia hidup ‘beroperasi’ didunia ini dengan cara yang benar.

Atau jika pertanyaan diatas terlalu susah untuk dijawab, maka bercerminlah didepan sebuah cermin, coba merenungi hal dibawah ini....

Mulailah amati wajah kita seraya bertanya, “Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya bersinar indah di surga sana ataukah wajah ini yang akan hangus legam terbakar dalam bara jahannam?”

Lalu tatap mata kita, seraya bertanya, “Apakah mata ini  yang kelak dapat menatap penuh kelezatan dan kerinduan, menatap Allah yang Maha Agung, menatap keindahan surga, menatap Rasulullah, menatap para Nabi, menatap kekasih-kekasih Allah kelak? Ataukah mata ini yang akan terbeliak, melotot, menganga, terburai, meleleh ditusuk baja membara? Akankah mata terlibat maksiat ini akan menyelamatkan? Wahai mata apa gerangan yang kau tatap selama ini?”

Lalu tataplah mulut ini, “Apakah mulut ini yang di akhir hayat nanti dapat menyebut kalimat thayibah, ‘laaillaahaillallaah’, ataukah akan menjadi mulut berbusa yang akan menjulur dan di akhirat akan memakan buah zakum yang getir menghanguskan dan menghancurkan setiap usus serta menjadi peminum lahar dan nanah? Saking terlalu banyaknya dusta, ghibah, dan fitnah serta orang yang terluka dengan mulut kita ini!”

“Wahai mulut apa gerangan yang kau ucapkan? Betapa banyak dusta yang engkau ucapkan. Betapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam? Betapa banyak kata-kata yang manis semanis madu palsu yang engkau ucapkan untuk menipu beberapa orang? Betapa jarangnya engkau jujur? Betapa jarangnya engkau menyebut nama Allah dengan tulus? Betapa jarangnya engkau syahdu memohon agar Allah mengampunimu?”

Sahabatku,
Tataplah diri kita dan tanyalah, “Hai kamu ini anak shaleh atau anak durjana? Apa saja yang telah kamu peras dari orang tuamu selama ini? Dan apa yang telah engkau berikan? Selain menyakiti, membebani, dan menyusahkannya?! Tidak tahukah engkau betapa sesungguhnya engkau mungkin adalah makhluk tiada tahu balas budi!”
“Wahai tubuh, apakah engkau yang kelak akan penuh cahaya, bersinar, bersukacita, bercengkrama di surga sana? Atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur mendidih di dalam lahar membara jahannam tanpa ampun dengan derita tiada akhir?”

“Wahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan? Berapa banyak orang-orang yang engkau zhalimi dengan tubuhmu? Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu? Berapa banyak perindu pertolonganmu yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu? Berapa pula hak-hak yang engkau rampas?”

“Wahai tubuh, seperti apa gerangan isi hatimu? Apakah tubuhmu sebagus kata-katamu atau malah sekelam daki-daki yang melekat di tubuhmu? Apakah hatimu segagah ototmu atau selemah daun-daun yang mudah rontok? Apakah hatimu seindah penampilanmu atau malah sebusuk kotoran-kotoranmu?”

Sahabatku,
Ingatlah amal-amal kita, “Hai tubuh apakah kau ini makhluk mulia atau menjijikkan, berapa banyak aib-aib nista yang engkau sembunyikan dibalik penampilanmu ini? Apakah engkau ini dermawan atau si pelit yang menyebalkan? Berapa banyak uang yang engkau nafkahkan dan bandingkan dengan yang engkau gunakan untuk selera rendah hawa nafsumu”

“Apakah engkau ini shaleh atau shalehah seperti yang engkau tampakkan? Khusyu-kah shalatmu, zikirmu, do’amu, …ikhlaskah engkau lakukan semua itu? Jujurlah hai tubuh yang malang! Ataukah menjadi makhluk riya tukang pamer!”
Sungguh  betapa beda antara yang nampak di cermin dengan apa yang tersembunyi. Betapa aku telah tertipu oleh topeng? Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus topeng-topeng duniawi!

Dengan bercermin dari kehidupanmu, merenungi kehidupan yang telah kita jalani selama ini menggunakan pikiran dan hati dan jadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai patokan sehingga kita dapat melihat bayang-bayang kita sebenarnya, kita dapat mengetahui segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri kita dan berusaha semampunya untuk memperbaiki ke arah yang lebih baik.

Yuk.. mari kita bercermin pada kehidupan kita.. Agar kita dapat melihat noda-noda yang melekat pada diri, sehingga kita dapat menutupinya dengan berbagai amal shaleh dan segala kelebihan yang ada pada diri, kita jadikan sebagai jalan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah.
Semoga bermanfaat....

~::~

sumber :  Buku Jadi Muslimah kudu sukses dan Jurnal MQ Vol.1/No.1/Mei 2001 dan dengan penambahan kata dari penulis.




Jumat, 29 April 2011

Sujud Cinta Seorang Hamba



Seorang hamba yang kerdil, lemah dan hina...
Kini tengah berhadapan dengan Rabbnya...
Tanpa perantara, tanpa satupun garis batas...
Berdiri tegak menghadap kearah kiblat...

Mata yang menatap kearah sujud...
Pikiran terkonsentrasi pada keagungan Allah...
Jiwa merasakan kehadiran Sang Pencipta...
Yang tengah memperhatikan...
Setiap gerak hati dan pikiran hambaNya...

Hati dan kedua lisannya...
Melantunkan kata sanjungan dan pujian...
Sang hamba membesarkan Asma Allah...
Dalam  setiap takbir...
Mengakui dosa dan segala kelemahannya...

Dalam doanya sang hamba berbisik lirih...
Betapapun  hamba melukiskan keagunganMu...
Dgn deretan huruf dan melafadzkan syair" yg merdu...
KekuasaanMu tetap meliputi semua arwah...
Engkaulah Yang Maha Agung...
Semua makna akan lebur mencair...
Ditengah kekuasaanMu wahai Rabbku...

Berapa banyakkah ??
Air mata yang bisa hamba kuras...
Ditelaga ampunanMu...
Sungguh...
Tak ada yang bisa hamba bayar...
Selain dari tagis sajadah yang masih bisa hamba gelar...
Disepanjang selasar malam...

~~~~~~
Ya Rabbi....hamba sangat merindukan saat-saat Engkau mendekapku dengan cintaMu,,, Saat-saat mencurahkan segala isi hatiku...Saat-saat hamba menangis karna mengingat dosa-dosaku...Saat-saat hamba membaca dan mendengarkan lantunan ayat cintaMu....Hamba sangat merindukan saat-saat berdua denganMu dikeheningan malam...

~~~~~~
Selamat Menunaikan Qiyamul lail ya sobat...

~❤~




Minggu, 24 April 2011

Mengenal Allah Lebih Dekat



Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menyebutkan nama Allah. Disetiap berdo’a, pada saat melupakan sesuatu atau mengingat sesuatu dll seringkali kita mengucapkan nama Allah. Namun, apa kita tau apa itu Allah?? Dari  mana mula manusia mengenal Allah?? Lalu, apa yang terkandung dalam kata Allah? Mungkin banyak diantara kita yang tidak tau asal muasal nama Allah dan makna yang terkandung dalam kata tersebut.

Ya, Allah adalah kata yang sering kita sebut dalam setiap gerak kita, baik secara sadar maupun tidak sadar, baik dalam keadaan sedih maupun dalam keadaan bahagia.  Kata Allah seakan sudah melekat dalam hati siapapun. Saking seringnya kita menyebut nama Allah, kadang kita kurang memahami makna yang terkandung didalamnya.

Jika kita telusuri, kata Allah terulang sebanyak 2.698kali dalam Al-Qur’an. Menurut Syekh Tosun Bayrak dalam buku Asmaul Husna, makna dan kasiat Allah adalah al-ism al-a’zham, nama teragung, yang mencakup semua sifat Allah yg indah dan menjadi tanda essensi (tujuan=> satu-satunya tujuan hidup kita didunia ini) dan sebab bagi segala eksestensi (keberadaan). Allah, dalam segala keberadaan sama sekali tidak serupa dengan makhlukNya.

Allah hanyalah nama yang diperuntukkan bagiNya. Tidak ada sesuatupun selainNya yg memiliki nama ini dan menyamaiNya.

Lalu darimanakah kita mengenal nama Allah??
Allah sendirilah yang menamai dirinya dengan sebutan Allah. Sebagaimana ditegaskan dalam firmannya, “Sesungguhnya Aku adalah ALLAH, tiada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku” (QS. Thaha 20: 14). Dari ayat ini lah asal mulanya manusia mengenal nama Allah.

Karena istimewanya kata ini, para ulama dan pakar bahasa berbeda pendapat ketika menguraikan kata Allah. Sebagian ulama mengatakan bahwa kata Allah tidak terambil dari akar kata apapun. Sebahagian ulama mengatakan bahwa kata Allah berasal dari kata Ilah, yang dibumbuhi huruf alif dan lam, dan demikian Allah merupakan nama khusus karena itu tidak dikenal bentuk jamaknya.

Sementara makna kata Ilah, ada yang mengartikan “yang disembah” dan ada juga yang mengartikan “Pencipta, Pengatur Alam Semesta Raya”. Tapi, jika kita perhatikan semua kata Ilah dalam Al-Qur’an. Kata Ilah lebih dekat untuk dipahami sebagai Penguasa, pengatur alam raya.

Meski para ulama dan pakar bahasa berbeda pendapat soal asal akar kata ini, tapi mereka sepakat bahwa kata Allah mempunyai kekhususan dibandingkan dengan asma-asma lainnya. Dari segi lafal misalnya, jika kita baca kata kata Allah dengan menghapus huruf awalnya, maka akan berbunyi Lillah”  yang berarti milik atau bagi Allah. Dan jika kita menghapus huruf awal dari kata “Lillah”  maka akan terbaca Lahu”  yang berarti bagi-Nya. Dan jika dihapus huruf awal dari kata “Lahu”   maka akan terbaca ucapan “Hu” yang berarti DIA, yang menunjuk pada Allah.

Dari segi makna kata, kata Allah mencakup sifat-sifat yang menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah. Selain itu Allah juga mempunyai 99 asma Allah merupakan nama sifatNya yang mencerminkan kasih sayangNya terhadap makhlukNya, keagunganNya, kekuasaanNya, kemampuannYa dan keesaanNya. 

Dia-lah yang wajib disembah, disanjung, dipuja dan dipuji. Dari Dia-lah bersumber  segala yg ada. PadaNya lah kekuasaan tertinggi  yang mutlak yang diakui oleh akal dan pikiran manusia yang sehat. Dia Hidup, Berdiri sendiri tanpa ketergantungan pada yang lain. Dialah Penguasa Alam semesta langit dan bumi dan semua isinya tak luput dari sepengetahuanNya. Tak ada yang sulit bagiNya. Itulah salah satu bukti KeesaanNya.

Ya Allah...
Engkau adalah zat yang mulia yang disembah dan disanjung. Engkau adalah Maha Pencipta dan Maha dalam segala-galanya. Semua langit dan bumi dalam genggamanMu. Tidak ada yang sulit bagiMu melaksanakan apa saja yang Engkau kehendaki.   

~♥~
sumber : majalah Paras dan buku Menyingkap Tabir Ketuhanan  (Abbas Jamal).




Rabu, 20 April 2011

Ku Lepaskan Kau Pergi Dalam Hidupku



Aku terpana...
Ketika kau perlakukan aku dengan istimewa
Menebar wangi dalam jiwa

Aku terharu...
Kala kekhawatiranmu akan diriku
Mengalahkan air mata kecemasanku

Aku tersipu...
Saat kau tak pernah lelah menungguku,
Menepis egoku dalam kesabaranmu

Aku jatuh hati...
Kala kau ciptakan ruang dalam relung do'aku,
Menyemaikan asa dalam mimpi

Namun...
Ketika kusadari...
Kau berusaha menarikku dalam linangan dosa
Melenakanku dalam fatamorgana dunia
Mengajakku jauh dari Ilahi..

Maka...
Cukuplah cintaku sampai disini
Karna yang kuharap cinta yang halal
Dengan jalan yang diRidhoiNya
Bukan cinta yang menghalalkan
Sesuatu yang tidak Dia halalkan

Ku lepaskan kau pergi dalam hidupku...


Situs Web:

blog MC DLC        ==>> http://mcintaku.blogspot.com/
halaman MC DLC ==>> http://www.facebook.com/MCDLC

Selasa, 19 April 2011

Jomblo???...siapa takut!!!

Seorang teman pernah curhat, " aku sedang bermasalah dengan pacarku, orangnya begini begitu, aku ngak suka dia memperlakukan aku seperti itu" katanya. saya pun bilang "putus aja!" sudah bisa ditebak, dia melotot. jomblo?? siapa mau??

Masih banyak diantara kita yang takut jomblo, yang remaja takut dibilang gak keren, gak gaul, kuno atau cupu lah sedangkan yang dewasa takut dibilang gak laku. Seakan-akan jomblo adalah virus yang harus dijauhi. Hmmm... apa iya seperti itu??

Kata orang  menjomblo itu pilihan hidup, tapi masih banyak yang merasa cemas, khawatir tidak menikah pada waktunya alias telat jodoh. Apalagi bagi wanita yang sudah dikejar-kejar umur bahkan mungkin ortu juga ikut ngejar. . .(jd kejar2an deh). . . Padahal Allah paling tau kapan waktunya yang tepat untuk kita berumah tangga (penantian ini tentunya disertai dengan ikhtiar yang syar'i). Bahkan ada yang menggugat kebijakan Allah dihalaman diari seperti Ya Allah kenapa Engkau tidak adil padaku? kenapa sampai sekarang aku belum bertemu dengan jodohku? dan pada teman-teman akrabnya dia bilang kenapa sih aku jomblo terus? apa Allah ngak sayang sama aku?, bantuin aku dong cari. wah...parah,,,kelak, mereka akan sadar bahwa menjadi jomblo adalah salah satu pertolongan Allah menjauhkan kita dari satu pintu diantara ribuan pintu menuju maksiat. Insya Allah.

Secara umum alasan tak betahnya orang menjomblo adalah kesepian.

Padahal kamu tidak sendirian lho..., mungkin ayat-ayat ini bisa menjawabnya "dan Dia bersama kalian dimanapun kalian berada..." (Al-Hadid:4)

Dimana???

Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya" (Qaaf:16).

Apa mau Allah menemani saya??

Allah akan selalu menemanimu, seperti syair " Tuhan, selangkah kurapat padaMu, seribu langkah Kau rapat padaku..." (Raihan, Mengemis Kasih).

Lantas apa lagi yang kamu takutkan??

Selain kesepian, faktor pemberat status jomblo lainnya adalah tren. Tidak pacaran dianggap ngak laku, ngak modren dan kampungan. Akibatnya, banyak yang asal punya pacar. Biar bego yang penting cowok, biar pengangguran asal punya kendaraan dan si cewek dapat bagian isi bahan bakar. hehehe... iya ngak??

"Cintaku murni, ini cinta sejati!" kalo ada yang ngomong begitu pada kamu, suruh aja kelaut...hehehe ^_^. Daripada kita bersama dengannya menjadi pelaku syirkul mahabah (syirik dalam cinta). Abu Bakar pernah bertutur pada Hudzaifah, bahwasanya Rasulullah bersabda, syirik itu lebih samar pada dirimu daripada sayap semut. Kebanyakan kata-kata tersebut hanya gombal belaka, untuk mengambil hati pasangannya.

Bayangkan dengan pacaran, berapa tumpuk dosa yang kita buat setiap harinya, dari penyakit hati, zina hingga syirik.
Itu masih diluar akibat duniawi yang ditimbulkan, yang lebih banyak merugi perempuan dibandingkan laki-laki. Kebanyakan para kaum adam hanya butuh beberapa hari untuk melupakan sakit hati karena patah hati, lalu dengan mudah ia bisa cari ganti. Bahkan, dua orang sekaligus juga bisa. Gimana dengan perempuan?? Makhluk sensitif seperti kita butuh waktu berhari-hari, berminggu-minggu bahka berbulan-bulan untuk melupakan bahwa si dia pernah melukai perasaan bahkan juga mungkin melukai fisik kita. Belum lagi hilangnya privasi karena salah satu merasa berhak atas yang lain. Yang paling berat, jika terjadi kehamilan, keluarga sakinah mawaddah wa rohmah rasanya sulit terbina dari MBA. Naudzubillah. Maka, nikmatilah jomblo sebagai suatu berkah.

Jangan memvonis diri memalukan karena jomblo...

Cobalah bergaul, cari teman sebanyak-banyaknya, tapi ingat, jangan teman dalam tanda kutip. berkumpullah dengan orang-orang shaleh, karena seseorang dapat dinilai dari teman-temannya. Tidak perlu minder tanpa pacar, bisa jadi orang lain yang justru kecil hati saat hendak menyatakan perasaannya pada kita karena kita terlalu oke (husnuzon gitu..).

Carilah kegiatan yang dapat menyibukkan diri, menambah wawasan terutama tentang sisi negatif pacaran jika ada positifnya tinggalkan saja karena itu bohong.. kecuali pacaran setelah pernikahan, baru itu mantap..
Hindarilah pemandangan menjerumuskan, seperti orang pacaran, rangkulan mesra, suap-suapan yang membuat kita jadi kepingin merasakan hal itu...

Jodoh ditangan Allah, hak kita hanya berusaha dan berdoa lalu bertawakal kepadaNya. perbanyaklah dzikir, " ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram" (13:28). Allah Maha Adil dalam menentukan jalan hidup kita.


So... jadi jomblo??? siapa takut!!!

dikutip dari majalah sabili dengan pengurangan dan penambahan kalimat.


~~❤~~






Minggu, 17 April 2011

~❤~ Cintaku PadaMu Terputus-putus ~❤~



Terdiam sepi dan menyendiri
Merenungi akan masa silamku
Cintaku padaMu terputus-putus
Oleh sebuah kata yang mengembang
Yang bersarang didalam hati
Dan terlempar kesisi yang terdalam

Saatku tulis kalimat untukMu
Aku tergagap dalam remang puisi
Apakah semua yang kuciptakan ini sebuah kepalsuan??
Mungkinkah cintaku padaMu hanya indah dalam bentuk syair-syair
Namun tidak dalam pengaplikasiannya

Akupun menjadi pucat, resah dan gelisah
Rintik-rintik airpun berjatuhan
PengampunanMu lah yang sangat ku butuhkan
Atas cintaku padaMu yang terputus-putus
Oleh fatamorgana dunia yang melenakan

Akankah cintaku padaMu akan jadi batu karang??
Yang tak mudah bergeming oleh hempasan badai
Yang tabah digoda oleh kesenangan
Yang rela melakukan apapun demi meraih cintaMu
Semoga ku bisa menggapainya


~~❤~~






Sabtu, 16 April 2011

~❤~ Renungan Dihari Lahirku ~❤~





Hari demi hari terlewati….
Pelan tapi pasti…
Sudah seberapa jauhkah aq melangkah?
Apakah sepanjang usiaku yang bertambah hari ini?
Atau hanya bayangku saja yang mendahuluiku
Sementara aq tetap di sini

Daun berguguran satu persatu
Tanpa terasa umurku pun bertambah setiap waktu
Semua terjadi karena izin-Mu
Hari ini aq menuju satu puncak tangga yang baru
Karena ku kan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku…

Jika aq dihadiahi umur setahun lagi
Akankah aq lebih baik dari tahun lalu?
Kutatap wajahku di depan cermin
Hanya kerut saja yang bertambah

Tapi… coba aq tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku…
Karena ibadahku yg masih pas-pasan…

Kuraba dahiku…
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku

Ya Allah….
Akankah aq masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aq masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aq diberi kesempatan?

Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…

Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Izinkan hamba-Mu ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifah-Mu…

Hamba sangat ingin melihat wajah-Mu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyum-Mu di sana…
Ya Allah…
Izinkanlah…

Puisi ini dibuat pada 16 April 2010. Semoga renungan ini akan berlaku terus sepanjang hidup... semoga disepanjang tahun, hidup akan lebih baik lagi dari tahun sebelumnya...

~~::~~::~~♥♥~~♥♥~~::~~::~~♥♥~~♥♥~~::~~::~~

Sekian tahun sudah berlalu, semua kisah tlah terlukis dihati dan pikiranku. Ada tawa, canda, sedih, gelisah, cinta, masalah, kegembiraan dan lainnya yang mewarnai hidupku.

Sekilas tentang kehidupanku yang banyak kesalahan dan kekhilafan... saya harap jangan memandang atau menilai diri saya tapi ambillah hikmah dari setiap catatan yang pernah saya buat.

16 April 2010
Puisi ini tercipta untuk  hari istimewaku. Ditanggal dan tahun itulah saya begitu merasakan kebahagiaan dan merasa kehadiran Allah begitu dekat denganku.

Setahun sebelumnya, (lebih tepatnya akhir 2008) kesedihan menyelimuti hatiku. Masalah yang kuhadapi merubah sifatku. Aku menjadi sangat pendiam dan kurang ceria, hal ini terjadi karena masalah perkuliahan dan persahabatanku. Memang bukan sekali itu aja aku sedih karna mereka tapi sudah sering. Namun kali ini menyebabkanku merasa sangat terpuruk, dan setelah kejadian itu, aku merenung tentang hidup dan persahabatanku.

Ya Allah apakah selama ini aku salah bergaul dan memilih sahabat?. Kami bersahabat berenam, namun selama bersahabat dengan mereka, yang ada hanyalah teman dikala senang saja dan  ternyata selama ini aku semakin jauh dengan Allah. Mana diriku dahulu? Semakin lama aku melalaikan kewajibanku, sholat sering tidak tepat waktu, mengajipun juga jadi malas dan ku pun jarang sholat sunat diwaktu malam... Astagfirullah...Ya Allah... ternyata selama ini aku terlalu mengikuti kebiasaan mereka, sehingga aku semakin lalai dengan kewajibanku. Selama beberapa tahun aku berteman dengan mereka, selama berada di kampus setiap kali aku mengajak mereka sholat (sholat dzuhur dan ashar) mereka selalu mengundur-ngundur waktu sholat dengan berbagai alasan dan aku terlalu mengikuti kata mereka dan bahkan sampai pernah tidak melaksanakan kewajibanku itu. Memang sebenarnya bukan salah mereka aku melalaikan kewajiban, namun lingkungan telah mempengaruhiku, imanku yang semakin lama semakin lemah begitu mudah  terbawa arus.  Lama kelamaan hal ini menjadi suatu kebiasaan, sehingga aku jadi semakin lalai dan malas melaksanakan kewajibanku. Aku yang begitu mudah terbawa suasana teman-teman kampus sejurusan yang memang mayoritas jarang melakukan kewajiban sholat di kampus.  Astagfirullah...maafkan dan ampuni aku ya Allah...imanku memang begitu lemah.

Ya Allah jika masalah yang menimpa diriku membuat aku tau akan tulusnya sebuah persahabatan, aku ikhlas jika hal ini membuat aku sadar dan berusaha mendekatiMu lagi. Sejak kejadian itu aku berteman sekedarnya, tidak lagi sedekat dahulu dan tidak juga terlalu menjauhi mereka, dan ku berusaha kembali untuk menggapai cintaNya, setelah kejadian itu aku sering pergi ke mushola kampus sendirian karna memang susah untuk  mengajak mereka pergi sholat.

16 April 2010
Pada tanggal itu aku merasa bahagia karna Allah telah mempertemukan aku dengan seorang sahabat yang sesuai dengan keinginanku sehingga membuatku ceria lagi dan Allah juga mempertemukanku dengan seseorang yang waktu itu aku harapkan akan menjadi imamku kelak.  Namun ta’aruf yang kami lakukan salah dan harus diakhiri. Sebuah ta’aruf yang sudah mengarah pada pacaran. Awalnya kami sudah sepakat untuk bersikap biasa dan tidak perlu bertemu, namun sebuah rasa makin lama makin berkembang dan kata-kata cintapun terucapkan. Cinta karna Allah, itulah kata yang baru pertama kali ku dengar dari seseorang dan pada waktu itu aku salah memaknai kata tersebut. Atas kehendak Allah dan karenaNya ta’aruf  itupun harus kami akhiri, karena menyadari memang tidak sesuai dengan syari’at yang sebenarnya. Dan memang waktu yang belum tepat untuk mempertemukan kita.

Ya Allah.... Apapun yang telah terjadi aku merasa bersyukur atas semua kejadian yang telah ku alami beberapa tahun belakangan ini, yg membuatku semakin berusaha untuk menggapai cintaMu lagi...  Ku bersyukur telah bertemu dengan seseorang yang atas kehendakMu aku bertemu dengannya dan KarenaMu aku berpisah dengannya. Apapun yang tlah terjadi, aku bersyukur dipertemukan dengan seseorang yang secara tak langsung telah membuatku sadar bahwa apa yang ku lakukan selama ini salah dan juga menyadari bahwa ilmu yang ku miliki selama ini hanya setetes air yang sudah mengering.  Setiap pertanyaannya tentang agama, aku bingung untuk menjawabnya karna memang aku sudah lupa akan semua pengetahuan agamaku, selama 5 tahun setelah tamat aliyah, aku tak pernah menambah ilmu agamaku, malah semua ilmu yang ada sudah hilang bahkan hafalan ayat hanya tinggal ayat-ayat pendek.   Dan sebuah kalimat yang keluar dari mulutnya membuat aku terdiam dan merenungi kalimatnya itu “sama aja ngak, kalau sholat sunat tengah malam sering tapi sholat wajib subuh sering telat”. Aku tau aku masih lalai, aku sedang berusaha, belajar kembali mencintaiNya dan menganggap semua amal ibadah itu sebuah kebutuhan...Ya Allah...maafkanlah hamba jika sampai saat ini masih lalai dengan kewajiban hamba...

Selama mengenalmu membuatku semakin mencintai Penciptaku dan setelah kepergianmu dalam hidupku membuatku semakin ingin meraih cintaNya. Buatmu yang pernah hadir dalam hidupku, terima kasih atas apa yang telah kamu berikan padaku, terima kasih atas nasehat dan terima kasih atas perkataanmu yang menyadarkanku. Maafkan aku yang benar-benar mengakhiri hubungan kita walau sebelumnya kamu mengatakan untuk menjauh sementara, bukan karena aku tak mau menunggumu dan juga bukan karena tak cinta tapi itulah tanda bukti cintaku padamu dan bukti cintaku pada Pemilik Hati kita. Aku baru menyadari akan kesalahanku dan tak ingin membuat kita semakin larut dalam ta’aruf yang salah dan linangan dosa yang kita buat sendiri.Sejujurnya waktu itu aku begitu berat untuk melepaskanmu pergi karna bagiku kamu adalah calon imam yang sesuai harapanku, yang bisa menyadarkan akan kesalahanku, dan menurutku bisa membimbingku kejalan yang benar tapi ini untuk kebaikan kita. Ku yakin engkau mengerti akan pesan terakhirku dan ku harap kita kembali di jalanNya. Untukmu dimanapun kamu berada, semoga Allah selalu melindungimu, mengabulkan semua harapan dan keinginanmu, dan jika Allah berkehendak maka kita insyaallah akan dipertemukan kembali diwaktu yang tepat namun jika tidak semoga Allah mempertemukanmu ataupun aku dengan pendamping hidup yang terbaik menurutNya...

10 Desember 2010
Dalam rangka ingin memperbaiki diri kembali dan menambah ilmu pengetahuanku tentang agama,  aku berinisiatif mendirikan halaman ini, awalnya aku bingung ,,, apakah aku sanggup berdakwah?? Apa aku sanggup membuat karya islami setiap saat?? Aku benar-benar tidak percaya diri, Kalau menilai diriku sendiri, aku bukanlah orang yang berilmu luas, ilmu agama yang dulu ku miliki pun hilang semua, aku bukanlah aktivis dakwah dan ngak pernah mengikuti kegiatan organisasi agama selama perkuliahan... dan aku juga sempat melalaikan bahkan pernah meninggalkan kewajibanku, serta  larut dalam fatamorgana dunia yang menyesatkan, begitu banyak kesalahan dan kekurangan pada diriku...Tapi Ya Allah... aku benar-benar ingin kembali padaMu, aku ingin menambah ilmu dan berusaha berbagi, aku tak ingin orang lain salah langkah seperti diriku yang terjerumus dalam perbuatan yang dibenci olehMu karena kurangnya ilmu mengenai hal tersebut...

Alhamdulillah, Allah memberikan keyakinan dan tekad untuk memulai sesuatu yang insyaallah bermanfaat bagiku dan insyaallah juga bermanfaat bagi yang lain, dan puji syukur sampai saat sekarang Allah masih memberikan hidayah dan ilmuNya sehingga halaman yang ku dirikan ini masih bisa mengeluarkan karya-karya yang insyaallah untuk menegakkan kembali syari’at islam. Dan Alhamdulillah ada yang bersedia menjadi patner dan sahabat yang bersedia mengirimkan karyanya serta membantuku menjalankan harapanku ini.

Muhasabah Cintaku Dibawah Langit CintaMu... merupakan muhasabah cintaku untuk kembali menggapai cintaNya, ku ingin membetulkan persepsiku yang salah mengenai cinta dan ta’aruf yang juga banyak orang yang salah memaknainya seperti diriku dahulu yang kurangnya ilmu akan hal tersebut. Cahaya Hati (Dhia Syarafana {dhia syarafana artinya cahaya kemuliaan}) merupakan sebuah nama yang mengandung harapan bagiku, ku ingin hatiku yang kotor dan banyak dosanya ini bercahaya oleh cahaya kemuliaan dari Allah.

16 April 2011
Dalam masa pencarianku kembali menuju cintaNya, Allah memberikan cobaan padaku, sejak pertengahan Maret kemaren aku sakit dan penyakit tersebut menyebabkan mataku sebelah kabur dan dikhawatirkan bisa mengalami kebutaan jika tidak menjalani pengobatan setiap saat. Subhanallah...Alhamdulillah, Allah masih memberi karunia dan nikmat penglihatan padaku, Alhamdulillah obat-obatan yang ku makan, yang ditetes dan dioles pada mata, sedikit demi sedikit  memulihkan kembali penglihatanku dengan izinNya. Terima kasih ya Allah atas nikmat dan karuniaMu...tulisan yang susah ku baca, sekarang sudah mulai terlihat dan terbaca, serta cahaya tidak lagi menyilaukan mataku...Dokter pun heran, mataku cepat berangsur pulihnya, biasanya orang lain bisa sembuh sampai 3bulan lebih, ini baru sebulan sudah mulai menampakkan hasil, alhamdulillah. Insyaallah tinggal beberapa minggu pengobatan dan  pengecekan, mataku akan kembali pulih....

Alhamdulillah, terima kasih ya Rabb, dan terima kasih juga saya ucapkan pada sahabat semua yang telah mendoakan supaya saya cepat sembuh. Ya Rabb,, ku tau semua ujian dan cobaan dariMu menandakan bahwa Engkau menyayangiku, Engkau ingin melihat seberapa cintanya aku padaMu... Ya Rabb,, ku harap penyakit dan penglihatanku sembuh total dan semoga semakin lama cintaku padaMu semakin bertambah ya Rabb...
 Dan pada tahun ini, disinilah ku temukan kebahagiaan tersendiri, kebahagiaan berada di jalanMu...Dihalaman inilah salah satu cara aku menyalurkan rasa cintaku padaMu, seluruh cintaku kan ku persembahkan padaMu, di jalanMu dan orang-orang yang diridhoi olehMu..

~~::~~::~~::~~::~~::~~::~~::~~::~~::~~

Ya Allah..Dunia semakin mendesakku...
Aku terlempar kedalam sisi terlemahku...
Sesaat ku  merasa hampa, sendiri dan terdiam dalam sepi...
Aku memeluk erat diriku, dengan segenap cintaku untukMu...
Hatiku terguncang diantara yang bukan Engkau...
Disinilah aku dalam penjara hidup...

Ya Rabb maafkan dan ampuni aku...
Selama ini cintaku padaMu pudar, surut, minipis dan terkikis...
Aku bagai sebuah lilin yang terbakar oleh apinya sendiri...
Aku yang lalai, terlena dan larut oleh fatamorgana dunia...
Namun Engkau tunjukan kebesaranMu sekaligus cintaMu unkku...

Ya Allah...maafkanlah bila hati yang tak setia mencintaiMu, sungguh aku ingin selalu bersamaMu...kasihku, cintaku dan sayangku kan ku serahkan kepadaMu...
Ya Rahman... kembalilah cintaMu pdku, sematkan kembali kedadaku, semaikan lagi ke qalbuku, semikan lagi ke lubuk hatiku....
Ya Allah... jangan pernah Engkau gelapkan hatiku setelah Engkau terangi dengan cahaya hidayahMu...
Janganlah Engkau pekakkan telingaku setelah Engkau perdengarkan dengan ayat-ayat suciMu...

Ya Allah....
Jika memang harus ada air mata, biarkan air mata ini mengalir dalam sujudku karena rasa takut terhadapMu...
Jika harus ada kesedihan, maka gantikanlah dengan keindahan....
Jika harus ada rasa sakit maka jadikanlah itu kekuatanku...
Jika rasa kehilangan, kesusahan, kesedihan dan sakit membuatku semakin dekat denganMu maka insyaallah ku ikhlas menerimanya...
Ya Allah....yakinkanlah diri ini bahwa di tengah suka & duka ada Engkau yang Maha Melihat dan Menyaksikan yang tak akan berdiam diri dengan keadaan hambaNya...aamiin....

( Sebagian puisi merupakan status-status dari teman)

~~::~~::~~♥♥~~♥♥~~::~~::~~♥♥~~♥♥~~::~~::~~

Allah tidak pernah menjanjikan hari-hari  kita akan berlalu tanpa sakit, berhias tawa tanpa kesedihan, berselimut senang tanpa kesulitan, terpancarnya cahaya matahari tanpa hujan, siang tanpa malam. Namun semua itu Allah janjikan kekuatan untuk kita dalam melaluinya. Sesungguhnya Allah menjanjikan kita kasih sayang yang tak kenal batas dan tak pernah berhenti. Disetiap yang Allah berikan terkandung hikmah yang besar dan berarti bagi kita yang mampu memikirkannya. Semoga kita dapat menjadi lebih baik untuk kedepannya.

Maaf catatan kali ini terlalu banyak curhat karna dihari ini aku ingin mengenang semua yang telah terjadi, sebuah renungan agar aku ingat betapa selama ini aku banyak kesalahan dan kekhilafan dan dengan caraNya Allah menunjukkan cintaNya pada hambaNya...

Terima kasih sudah membaca...

Bagi patner ku di halaman MC DLC ini, terima kasih telah membantuku menjalani harapan dan keinginanku dengan memberikan ilmu dan karya yang bagus ... Dan bagi semua sahabat MC DLC, terima kasih telah bergabung disini, jangan lihat siapa diri saya yang dulu atau sekarang tapi ambillah hikmah dari apa yang saya sampaikan buat sahabat semua, insyaallah catatan-catatan yang saya sampaikan untuk menegakkan kembali syari’at islam. Dan saya minta maaf jika selama ini permintaan sahabat semua yang tidak dipenuhi, bagi yang meminta no HP.. saya meminta maaf tidak dapat memberikannya, bukannya saya tidak ingin menjalin silaturrahmi ataupun berbagi ilmu melalui alat komunikasi tersebut namun saya merasa belum bisa berbagi ilmu lewat media tersebut dan saya hanya menginginkan ukhuwah cukup terjalin disini. Saya juga minta maaf atas pesan atau komentar yang tidak dibalas. Maafkan karena saya tidak bisa memenuhi semua permintaan sahabat semua, serta karena adanya keterbatasan waktu dan maafkan saya bila ada salah dan khilaf yang telah terjadi selama ini apalagi masalah-masalah beberapa waktu yang lalu, karena keadaan atau perasaan saya waktu itu begitu sensitif... Maafkan atas segala salah dan khilaf, semoga ukhuwah kita semakin erat... Salam ukhuwah fillah....

~~❤~~




Jumat, 15 April 2011

~*~ Cinta Yang Ku Harapkan ~*~



Bukan pertanyaan
“Apakah engkau mencintaiku karena Allah?”
yang akan aku jadikan sebagai senjata penolakan cinta
Sungguh naïf sekali rasanya
Jika aku harus menjual nama Tuhanku kepadamu
Tidaklah ada kuasa bagiku untuk melakukannya
Tidaklah seberani itu bagiku untuk mengatakannya
Tidaklah sesanggup itu bagiku untuk menyerganya.

Aku hanya ingin mengatakan kepada mu
Ketika aku jatuh cinta, cinta seperti apa yang sebenarnya aku harapkan.
 Cinta itu....
Cinta yang semakin mendekatkan diriku padaNya
Cinta yang menghantarkan diriku pada cinta kepadaNya
Cinta yang menambahkan kerinduanku padaNya
Cinta yang membuat lisan ini selalu disibukkan dengan menyebut AsmaNya

Cinta Itu....Cinta yang menjauhkan diriku dari laranganNya
Cinta yang menjadikanku semakin taat pada perintahNya
Cinta yang tidak melalaikanku pada HakNya
Cinta yang membuatku selalu teringat padaNya

Cinta Itu...Cinta yang tidak membuatmu cemburu
Cinta yang menghantarkanku pada RidhoNya
Cinta yang membimbingku menuju rahmatNya
Cinta yang menuntunku pada cahayaNya

Cinta Itu...Cinta yang mengajarkanku tentang kebenaranNya
Cinta yang memperdalam keyakinanku padaNya
Cinta yang mengarahkanku ke surgaNya
Cinta yang membawaku berjumpa denganNya

~* *~

Selasa, 12 April 2011

~*~ Ketika Engkau Bersembahyang ~*~



Ketika engkau bersembahyang
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan
Bersama-sama mengucapkan Allahu Akbar


Bacaan Al-Fatihah dan surah
Membuat kegelapan terbuka matanya
Setiap doa dan pernyataan pasrah
Membentangkan jembatan cahaya


Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi
Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri
Kemudian mim sujudmu menangis
Di dalam cinta Allah hati gerimis


Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup
Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup
Ilmu dan peradaban takkan sampai
Kepada asal mula setiap jiwa kembali


Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri
Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali
Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira
Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya

Sembahyang di atas sajadah cahaya melangkah perlahan-lahan
Ke rumah rahasia Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya  
Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun


Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah
Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika
Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang
Dadamu mencakrawala, seluas 'arasy sembilan puluh sembilan


Syair kiriman ukhti Susi Shila Wati yang belum sempat diposting sebelum jadi patner admin...
~~~~~~~~~~~~~~
Makasih ukhti Susi atas kirimannya dan mulai hari ini selamat bergabung menjadi admin di halaman MC DLC ini...jazakillah khair...

Sabtu, 09 April 2011

~*~ Mencari Kebahagiaan ~*~

Dalam hidup kadang kita merasa sedih dan duka, bahkan ada yang sampai putus asa ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi anehnya ketika apa yang kita inginkan terwujud, baru kita sadari bahwa yang kita inginkan itu akhirnya tidak selalu dapat membuat hidup kita bahagia. Mengapa???

Kebahagiaan manusia sangat relatif tidak ada batas ukurannya, tiada kebahagiaan didunia yang abadi, bisa jadi kondisi saat ini kita merasa berbahagia karena satu keinginan kita telah terpenuhi, lain waktu pada kondisi yang sama telah berubah menjadi tidak bahagia karena keinginan manusia berubah mengikuti tuntutan nafsu ingin mendapatkan keinginan kedua, kemudian disusul keinginan ketiga terus, terus dan terus tiada habisnya sebelum nafsu dikendalikan atau sampai mati. Satu kali makan daging ayam mungkin akan terasa enak dan nikmat, namun akan bosan dan tidak enak lagi bila dimakan setiap hari, begitu pula dengan sejumlah materi dan harta benda tiada bedanya.

Sebenarnya yang namanya kenikmatan itu sangat terbatas, nikmatnya rasa makanan hanya terbatas dari masuknya makanan ke mulut melalui kerongkongan sampai perut kemudian kenyang, setelah kenyang makan rasanya sudah tidak enak lagi, bahkan terasa sakit. Nikmatnya syahwat hanya beberapa menit, lebih dari itu malah sakit rasanya. Justru karena sebentar itulah manusia cenderung untuk menikmati berulang-ulang menuruti keinginan hawa nafsunya. Manusia yang sedang dimabuk nafsu memburu kenikmatan seasaat biasanya tidak dapat berpikir jernih, melakukan perbuatan jauh dari kebaikan dan akhirnya baru menyadari ketika ia memanen hasil perbuatanya sendiri dimasa lampau.

Sebenarnya kita tau dan sadar betul bahwa dibalik kenikmatan yang sesaat itulah, terdapat jurang penderitaan yang berkepanjangan, apabila kita tidak hati-hati dalam menyikapi, kita akan kehilangan kewaspadaan dan terlena mengikuti keinginan nafsu, hasilnya berbagai macam penyakit bermunculan akibat pola makan yang tidak sehat, force power syndrome akibat kehilangan jabatan, stress karena tekanan ekonomi yang tak tersisa akibat mengikuti gaya hidup(hura-hura), atau malah berurusan dengan pihak berwajib akibat menyalah gunakan wewenang, semua itu karena mata hatinya telah tertutup oleh nafsu.

Seharusnya kita sadar dan waspada bahwa segala sesuatunya didunia ini tidak abadi, segalanya bergulir dan bergilir menurut aturan dan kehenak Tuhan Yang Maha Pencipta, ketika lahir kita tidak dibekali apa-apa, kemudian kita menjadi besar, menikah dan punya keturunan, kemudian menjadi tua dan akhirnya ketika matipun tidak membawa harta benda bahkan tidak mengajak sanak keluarga yang kita cintai, itulah kehidupan. Mobil dan rumah mewah, Istri yang cantik, keluarga yang kita cintai, dan seterusnya.. semua adalah titipan belaka yang sewaktu-waktu akan diambil oleh PEMILIKNYA. Mengapa harus sedih dan berat hati ketika Harta benda yang kita cintai diambil olen PEMILIKNYA?? Apakah kita punya hak atas barang2 tersebut??? Benarkah itu MUSIBAH ????.

 Semakin besar seseorang merasa memiliki dan memuji-muji harta benda, semakin besar rasa kesedihan akibat kehilangan benda tersebut, Semakin besar hasrat orang untuk mencapai keinginan, semakin dekat dengan kekecewaan.
anggaplah semuanya layaknya seperti tukang parkir. Dengan senang hati dia menjaga semua kendaraan yang dititipkan kepadanya, dia menjaganya agar tidak ada yang mengambilnya seperti miliknya sendiri, tetapi dia tidak pernah merasa kehilangan setelah kendaraan yang dititipkan padanya dibawa pergi atau diambil oleh pemiliknya.

Do’a harian kita panjatkan kepada Tuhan agar diberikan Keselamatan, kesehatan, jodoh, rejeki yang banyak, dan lain-lain. Usaha telah kita lakukan namun Tuhan lebih tahu segalanya, Tuhan mempunyai rencana yang paling baik untuk kita. Mencari kebahagiaan dengan mengikuti hawa nafsu untuk mencapai keinginan, hasilnya NOL BESAR bahkan sangat berresiko terjerumus pada perbuatan tercela, menghalalkan segala cara penuh berlumuran dengan dosa-dosa, dan kebahagian letaknya didalam hati, bukan di Bar, Hotel, atau ditempat-tempat lain, tidak harus dengan biaya mahal. Kalau kita jujur, apa yang menimbulkan susah dan senang bahagia sebenarnya bukan dari luar diri manusia, melainkan dari dalam hati kita sendiri yang dicengkeram nafsu mementingkan diri sendiri, nafsu iba diri, jika dirugikan kita merasa susah, jika diuntungkan kita senang. Susah dan senang hanyalah permainan gejolak perasaan kita. “SUSAH MENIMBULKAN TANGIS DAN DUKA, SENANG MENIMBULKAN TAWA” Baik diterima dengan susah atau senang, persoalannya tidak akan berubah.

Mengapa harus sedih dan menangis ketika kita tidak pada posisi diuntungkan?? Mengapa kita harus bersedih ketika sesuatu yang kita sayangi, kita cintai diambil oleh PEMILIKNYA??? Tidak selayaknya kita berburuk sangka, kini saatnya untuk introspeksi diri, siapa diri kita ini, apa yang telah kita lakukan. Sedih dan tangis hanya akan menimbulkan kelemahan batin, dapat mendatangkan keharuan pada orang lain, mudah mengukirkan dendam dalam hati, melahirkan dosa-dosa lain. Dalam menghadapi hidup, MENANGIS dan TERTAWA sama-sama menggerakan bibir, mengapa tidak memilih tawa daripada tangis? hasilnya lebih baik bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Orang bijak akan tahu bahwa yang terpenting dalam menjalani hidup ini adalah Menerima dengan ikhlas “NRIMO ING PANDUM” atas segala hal yang terjadi pada diri kita ini disertai kesadaran bahwa segala yang terjadi adalah KEHENDAK TUHAN YANG MAHA KUASA. Kesadaran ini akan menuntun kita untuk menerima segala peristiwa dengan penuh penyerahan kepada kekuasaan Tuhan, karenanya kita akan tetap tenang karena sudah waspada bahwa segala peristiwa yang terjadi takkan dapat dihindarkan oleh kekuasaan manusia yang sesunguhnya hanya mahluk lemah yang selalu menjadi permainan dari nafsu-nafsunya sendiri."

Catatan kiriman dari ukhti Susi Shila Wati...
 ~~~~~~~~************~~~~~~~~~
Syukron ya ukhti  susi atas kirimannya.... jazakillah khair....maaf telat mempostingkannya... ^_^

Rabu, 06 April 2011

~~ Memohon AmpunanMu ~~

Ya Rabbi...
Adakah orang yang telah mencicipi manisnya cintaMu
Lalu menginginkan pengganti selainMu
Adakah orang yang tlah bersanding disampingMu
Lalu ia menukar selainMu
Apakah gerangan yang akan diperoleh
Oleh orang yang telah kehilangan diriMu
Masihkah ada kekurangan
Bagi orang yang telah mendapatkanMu

Ya Illahi...
Demi keagungan dan kemuliaanMu
Sungguh aku mengharapkan ampunanMu
Tak pernah terbetik dalam hatiku
Untuk mencari Illah selainMu

Ya Rabbi...
Jika sekarang Engkau perlihatkan dosa-dosa kami
Kami pasti akan malu dan menggigil ketakutan
Namun Engkau menutupi aib dan dosa kami
Agar kami tidak malu dihadapan hambaMu yang lain

Ya Tuhanku...
Engkau telah memelihara kami dengan karunia dan anugrahMu didunia
Dan melindungi kami dengan ampunanMu dan kemurahanMu diakhirat
Kami menyeruMu dan memanggilMu dengan hati yang berlumuran dosa
Dalam perasaan galau, takut, cinta, cemas dan harap

Ya Allah...
Bantu kami menangisi diri kami
Kami telah menyia-nyiakan usia kami
Ampunilah kesalahan kami
Dan bersihkanlah hati kami

Ya Rabbi...
Aku memohon ampunanMu
Dari segala kelezatan tanpa mengingatMu
Dari setiap kesenangan tanpa mendekatiMu
Dari setiap kesibukan tanpa mentaatiMu
Dan dari setiap kegembiraan tanpa menyertaiMu

Selasa, 05 April 2011

Dunia Bukanlah Tujuan Utama



Adakah kita generasi yang sama saja dengan moyangnya?
Penghuni negeri yang hanya melihat gagak sepanjang hidupnya
Hingga kita selalu meratapi dunia
Sedang didunia tak ada sekumpulan manusia yang tak pernah berpisah

Betapa nasip para durjana, kaisar-kaisar penguasa dan penimbun harta
Adakah harta dan jabatan mereka kekal dan masih ada ditangan mereka?
Barangsiapa merasa terhimpit oleh langit kehidupannya
Ia akan terus merasa sesak sampai masuk kedalam liang kuburan

Hukum kematian manusia masih terus berlaku
Karena manusia juga bukan tempat yang kekal abadi
Adakalanya seorang manusia menjadi penyampai berita
Dan esok hari tiba-tiba menjadi bagian dari suatu berita

Ia dicipta sebagai makhluk yang senantiasa galau nan gelisah
Sedang engkau mengharap selalu damai nan tentram

Wahai orang yang ingin selalu melawan tabiat
Engkau mengharap percikan api dari genangan air
Kala engkau berharap yang mustahil terwujud
Engkau telah membangun harapan dibibir jurang yang curam

Kehidupan adalah tidur panjang, dan kematian adalah kehidupan
Maka manusia diantara keduanya, dalam alam impian dan khayalan
Maka, selesaikan segala tugas dengan segera, niscaya umur-umurmu
Akan terlipat menjadi lembaran-lembaran sejarah yang akan ditanyakan

Sigaplah dalam berbuat baik laksana kuda yang masih muda
Kuasailah waktu, karena ia dapat menjadi sumber petaka
Dan zaman tidak akan pernah betah menemani anda
Karena ia akan selalu lari meninggalkan anda sebagai musuh yang menakutkan
Karena zaman memang dicipta sebagai musuh-musuh orang bertaqwa

(Dikutip dari buku Laa Tahzan)

Dunia bukanlah tempat untuk mereguk segala kenikmatan. Begitu banyak kita melihat manusia yang terlena dengan gemerlapnya dunia. Harta, pangkat dan wanita menjadi tujuan mereka. Firman Allah:  
  Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Q.s Ali ‘imran:14)

Padahal hakekatnya,setelah kehidupan itu ada kematian dan masih ada dunia lain setelah dunia ini, yaitu akhirat. Akhiratlah tujuan utama kita.
Dan tiadalah kehidupan dunia Ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang Sebenarnya kehidupan, kalau mereka Mengetahui (Q.s Al Ankabut: 64).

Oleh karena itu, jadikanlah dunia sebagai tempat kita mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya menuju rumah kita yang sebenarnya, yaitu akhirat. Kehidupan akhirat menjadi lebih indah jika dan hanya jika kita bertaqwa.