muhasabah

dibawah langit

Assalamu'alaikum

Label

Senin, 27 Juni 2011

## Makna Muhasabah ##




Catatan yang dibuat untuk menjawab pesan sahabat yang bertanya apa yang dimaksud dengan muhasabah?

Kebanyakan orang menganggap muhasabah atau introspeksi diri adalah mengingat perbuatan dosa yang telah dilakukan, dengan menyesali dan menangisinya.

Padahal pengertian tersebut merupakan salah satu syarat taubatan nasuha.
Rasulullah sallallahu alaihi wassalam bersabda, "Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Subhanahu wa ta’ala. (HR. Imam Turmudzi, "Hadits ini adalah hadits hasan")

Merujuk kepada hadis Rasulullah tentang hakikat muhasabah, akan kita temukan yang dimaksud dengan muhasabah adalah memaksakan diri dan menundukkannya agar taat melaksanakan semua perintah Allah sebagai bekal di akhirat.

Muhasabah menurut Rasulullah sama artinya dengan jihad nafs atau jihad memerangi dan mengekang hawa nafsu. Rasulullah dalam sabdanya yang lain menegaskan jihad nafs adalah salah satu jihad paling besar dan termasuk ke dalam hakikat seorang mujahid. ''Mujahid adalah orang yang mengekang jiwanya untuk taat kepada perintah Allah.'' (HR Ahmad).

Dari pengertian di atas, jelas bahwa hakikat muhasabah bukan mengingat dosa-dosa yang telah lalu, kemudian menyesali dan menangisinya. Namun, hakikat muhasabah adalah memaksakan diri untuk taat melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.

Lantas kenapa orang-orang bila bermuhasabah selalu dengan cara menyesali dosa-dosa yang diperbuatnya?? Jawabannya karna taubat dan muhasabah bisa saling berkaitan.Dengan mengingat dosa-dosa yang diperbuat (taubat) maka kita akan mengingat Allah, bila kita mengingat Allah maka kita akan taat kepadaNya, dan jika kita taat kepadaNya maka kita berusaha untuk melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya, dengan slalu memerangi hawa nafsu dan taat kepada Allah maka inti atau hakekat muhasabah itu sendiri tlah kita jalani.

Aspek-Aspek Yang Perlu Dimuhasabahi

Terdapat beberapa aspek yang perlu dimuhasabahi oleh setiap muslim, agar ia menjadi orang yang pandai dan sukses.

1.Aspek Ibadah
Pertama kali yang harus dievaluasi setiap muslim adalah aspek ibadah. Karena
ibadah merupakan tujuan utama diciptakannya manusia di muka bumi ini. [QS.
Adz-Dzaariyaat (51): 56]

2. Aspek Pekerjaan & Perolehan Rizki
Aspek kedua ini sering kali dianggap remeh, atau bahkan ditinggalkan dan
ditakpedulikan oleh kebanyakan kaum muslimin. Karena sebagian menganggap bahwa aspek ini adalah urusan duniawi yang tidak memberikan pengaruh pada aspek ukhrawinya. Sementara dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
Dari Ibnu Mas"ud ra dari Nabi Muhammad bahwa beliau bersabda, "Tidak
akan bergerak tapak kaki ibnu Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya tentang
5 perkara; umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya, kemana
dipergunakannya, hartanya darimana ia memperolehnya dan ke mana
dibelanjakannya, dan ilmunya sejauh mana pengamalannya." (HR. Turmudzi)

3.Aspek Kehidupan Sosial Keislaman
Aspek yang tidak kalah penting untuk dievaluasi adalah aspek kehidupan
sosial, dalam artian hubungan muamalah, akhlak dan adab dengan sesama manusia. Karena kenyataannya aspek ini juga sangat penting, sebagaimana yang digambarkan Rasulullah dalam sebuah hadits:
Rasulullah bersabda, "Orang yang bangkrut dari umatku adalah
orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakat,
namun ia juga datang dengan membawa (dosa) menuduh, mencela, memakan harta orang lain, memukul (mengintimidasi) orang lain. Maka orang-orang tersebut diberikan pahala kebaikan-kebaikan dirinya. Hingga manakala pahala kebaikannya telah habis, sebelum tertunaikan kewajibannya, diambillah dosa-dosa mereka dan dicampakkan pada dirinya, lalu dia pun dicampakkan ke dalam api neraka. (HR. Muslim)

4. Aspek Dakwah
Dakwah itu sendiri mengajak orang pada kebersihan jiwa, akhlaqul karimah, memakmurkan masjid, menyempurnakan ibadah, mengklimakskan kepasrahan abadi pada ilahi, banyak istighfar, taubat dsb.
Pada intinya, dakwah harus dievaluasi, agar harakah dakwah tidak menjadi simbol yang substansinya telah beralih pada sektor lain yang jauh dari
nilai-nilai dakwah itu sendiri. Serta dalam berdakwah mempunyai pertanggung jawaban atas apa yang didakwahkannya. Orang yang berdakwah, seharusnya terlebih dahulu melakukan apa yang didakwahkannya, jangan sampai orang yang berdakwah melarang seseorang melakukan sesuatu namun dalam kenyataannya dia telah melakukan apa yang dilarangnya, atau mengajak orang berbuat kebaikan namun dia tidak pernah melakukan kebaikan yang diucapkannya pada orang lain. Oleh karena itu berusahalah melakukan atau menjalani sesuatu yang kamu dakwahkan kepada orang lain (juga dalam rangka muhasabah bagi penulis sendiri).

Mudah - mudahan ayat ini menjadi bahan evaluasi bagi dakwah yang sama-sama kita lakukan:

Firman Allah: Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab? Maka tidakkah kamu berpikir? (al-Baqarah : 44)

Seorang LeLaki dilemparkan ke neraka hingga ususnya berhamburan melitit perutnya, maka penghuni neraka berkumpul dan bertanya kepadanya : “Mengapa kamu? Apa yang menyebabkan kamu masuk neraka sedangkan engkau menyuruh kepada kebaikan dan melarang kepada kemungkaran ?” lalu laki-laki itu menjawab : “Saya dahulu menyuruh berbuat baik sedangkan diriku tidak mengerjakannya”. (Hadits riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim)

Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".
[QS. Yusuf (12): 108]

Marilah kita bergegas melaksanakan hakikat muhasabah yaitu dengan mengerjakan semua perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya dalam segala aspek kehidupan, dengan mengambil hikmah dari setiap sesuatu yang terjadi dalam diri kita agar di akhirat kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang hisabnya ringan. Wallahu a'lam bish-shawab.

Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Al-Isra: 36)

"Pada hari ketika mereka dibangkitkan Alloh semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Alloh mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. DAn Alloh maha menyaksikan segala sesuatu". (Q.S. Al-Mujaadilah (58) : 6)

"Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan pekerjaan mereka. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sekalipun seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya, dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sekalipun sekalipun seberat dzarrah pun niscaya dia akan melihat balasannya pula".(Q.S. Al-Zalzalah (99) : 6-8)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18)

(Diambil dari berbagai sumber)

Wahai Tuhan ku Yang Esa
Bila kenangkan Qahar-Mu
Rasa gerun di hatiku
Kerana takutkan seksa-Mu

Hamba-Mu rasa berputus asa
Siapakah dapat bersihkan diri
Dari segala dosa yang memburu
Setiap hari setiap ketika

Tika mengenang Ghafar-Mu
Putus asa tiada lagi
Semangatku pulih semula
Harapanku subur kembali

Ujian menimpa menekan di jiwa
Tak sanggup meneruskan perjuanganku
Mehnah-Mu itu penghapus dosaku
Mengganti hukuman-Mu di akhirat

Di waktu mengenang rahma-tMu
Terasa diri kurang bersyukur
Pada-Mu harusku memohon
Moga syukurku bertambah

Alangkah susahnya
Mendidik nafsuku
Yang tidak mengenal kebenaran-Mu
Ya Alloh Tuhanku
Bantulah hamba-Mu
Dalam mendidik jiwaku ini

( Nasyid Harapanku PadaMU subur kembali :Saujana )
 

Minggu, 26 Juni 2011

Marilah Kita Sejenak Bermuhasabah



Segala puji hanya bagi Mu Ya Allah, di genggaman-Mu segala apa yang ada di alam, Engkau Yang Maha Pengampun atas segala dosa dan kesalahan, Maha Penerima Taubat dari hamba-Mu yang bertaubat, Engkau Yang Maha Dahsyat siksa-Nya, Engkau Yang Maha Luas Karunia-Nya, Tiada Illah Yang Haq kecuali Engkau, Kepada-Mu Ya Allah kami semua akan kembali.

Saudaraku…

Sungguh “Tiada suatu haripun yang fajarnya menyingsing dari ufuk Timur melainkan ia berseru: ”Wahai anak Adam! Aku adalah makhluk yang baru dan aku menjadi saksi seluruh amal perbuatanmu, maka ambillah bekal dari padaku, sungguh aku tidak akan pernah kembali lagi hingga datangnya hari kiamat nanti” (H.R. Abu Nu’aim).

Saudaraku…

Bila detik, menit, dan hari terus berlalu dan tak pernah kembali…lalu apa yang sudah kita lakukan untuk menyongsong Yaumul Hisab? Sekiranya detik dan menit dalam hidup kita ini hanya bernilai rupiah dan dolar atau materi semata, apakah kira-kira yang akan menjadi pemberat amal kita kelak? Jika langkah-langkah kaki kita yang menapaki bumi ini hanya sebatas rutinitas hampa akan nilai kesholihan, mampukah kiranya kita memijak panasnya bumi Mahsyar kelak? Dan kalaulah lemahnya ketaatan diri kita ini yang dominan, bisakah kita menerima raport amal kita kelak dengan tangan kanan?

Wahai saudara...

Mari kita tengok diri kita, yang saat ini sedang penat dan letih, yang tersungkur di bawah tindihan beban hubbud dunya. Mari kita belai jiwa kita, yang saat ini sedang suntuk dan gelisah dihadapan onggokan noda dan dosa, maksiat dan kesalahan. Mari kita tengok ke belakang tapak-tapak kehidupan kita dan juga pandang ke depan arah perjuangan ini.

Saudaraku...

Bawa kembali ingatan kita atas amal – amal kita kemarin. Mata yang merupakan anugerah Allah ini, sudahkah ia dipergunakan untuk beribadah dengan penuh kesyukuran. Ataukah kita pegunakan untuk melihat apa – apa yang bukan menjadi hak kita seperti gambar – gambar maksiat, atau tidak menjaga pandangan mata terhadap rekan lawan jenis kita. Maka mari saudaraku kita beristighfar atas dosa –dosa mata kita. Pelan saja karena Allah Maha Mendengar. Astaghfirullah hal ‘adzim....

Kemudian apakah mulut ini, yang setiap saat selalu keluar kata dan canda. Apakah perkataan yang kita ucapkan itu baik dan bermanfaat, ataukah banyak ghibah dan menyakiti orang lain. Berapa banyak dzikir terlantun dari mulut ini setiap harinya. Berapa banyak untaian ayat – ayat Allah yang terucap darinya. Maka mari saudaraku kita beristighfar atas dosa –dosa mulut kita. Atas segala ghibah yang pernah kita lakukan. Atas segala kata – kata pedas yang menyakitkan. Atas segala candaan yang melenakan. Astaghfirullah hal ‘adzim....

Selanjutnya, bagaimana dengan anggota tubuh yang lain. Telinga, tangan, kaki, dan anggota badan lainnya. Apakah kita pergunakan mereka untuk beribadah kepada Allah ataukah untuk bermaksiat kepada-Nya. Maka mari saudaraku kita beristighfar atas dosa –dosa anggota tubuh kita. Astaghfirullah hal ‘adzim....

Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’nan nashir ...

Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzolimin...

Allahuma Sholli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa ali muhammad.

Yaa Allah, hanya engkaulah sebaik – baik pelindung, engkaulah sebaik baik penolong. Dan Engkau tahu kami ini adalah hamba yang dzolim terhadap diri kami, maka ampunilah kami. Ampuni tubuh ini jika berbuat maksiat, ampuni jasad ini jika mengandung barang yang haram, ampuni jika tubuh ini sering menyakiti orang lain. ampuni jika hati ini masih dengki kepada orang lain. Ampuni hati kami jika banyak terdapat penyakit-penyakit hati yang hinggap di hati kami.

Ya Allah, berilah kekuatan kepada diri ini untuk menjauh dari maksiat, jauhkanlah diri ini dari menyakiti orang lain, bersihkan hati ini dari dengki kepada saudaraku yang lain. Jadikan umur yang tersisa ini untuk beribadah kepada-Mu

Saudaraku...

Segarkan ingatan kita atas kedua orang tua kita. Bayangkan wajah tua mereka. Lupakah engkau dengan beban, kepayahan, dan kesakitan saat ibumu mengandung, melahirkan dan membesarkanmu. Lupakah engkau dengan kerutan diwajah ayahmu yang semakin banyak karena memikirkan bagaimana menghadirkan senyuman dibibirmu dan betapa berototnya beliau atas kerja keras yang selama ini dilakukan untuk menafkahimu.

Sekarang tanyakan kepada dirimu sendiri, apakah yang sudah engkau berikan kepada mereka. Kebahagiaan ataukah kenakalan. Senyuman ataukah beban pikiran.

Sungguh andaikata engaku hidup ratusan tahun maka tak kan sanggup untuk membalas kebaikan mereka, tapi mengapa kita durhaka kepada mereka. Mengapa sering kita membantah perkataan mereka? Mengapa sering kita membebani pikiran dan hati mereka dengan segala tingkah kita?

Saudaraku...

Mari kita hadirkan keadaan lingkungan masyarakat kita. Betapa banyak mereka yang melakukan kesyirikan, dan terbelenggu khurafat. Betapa banyak yang haus untuk bisa membaca Al Qur’an. Betapa banyak yang jatuh pada jurang kemiskinan yang menjadi santapan pemurtadan.

Maka, apakah amal yang telah kita perbuat untuk membantu mereka. Bukankah Rosul telah mengatakan bahwa barangsiapa seorang muslim bangun dipagi hari tapi tidak memikirkan kepentingan kaum muslimin bukan ummatnya. Atau lupakah kita dengan kewajiban yang termuat dalam Al Qur’an untuk amar ma’ruf, nahyi mungkar dan berjihad dijalan-Nya?

Saudaraku...

Kullu nafsin dzaiqotul maut...

Setiap yang bernafas pasti akan mati. Maka apabila sang malaikat maut itu datang, ketika kita belum mencuci segala dosa – dosa kita. Dosa mata kita, dosa mulut kita, dosa telinga kita, dosa tangan kita, dosa kita kepada kedua orang tua kita. Dan bagaimana jika maut itu datang ketika kita belum berbuat baik kepada kedua orang tua kita, apalagi membalas segala jasanya.

Kemudian bagaimana jika maut itu datang ketika kita belum berbuat banyak kepada ummat ini, apa jawaban kita atas kewajiban kita itu dihadapan Allah kelak?

Maka istighfarlah saudaraku... istighfar... Astagfirullah hal a’dzim....

Saudaraku...

Mari cermati arahan uswah kita Muhammad SAW: "Wahai sekalian manusia, sungguh...dalam hidup kalian ada rambu-rambu petunjuk jalan, maka ikutilah rambu-rambu itu, dan sungguh pada hidup kalian semua ada batas akhir, maka berhentilah pada batas yang telah ditentukan. Sesungguhnya seorang mukmin itu senantiasa berada pada rasa takut: antara kehidupan yang telah ia lalui, dimana ia tidak tahu apa yang diperbuat Allah terhadap dirinya - Apakah Allah catat dia bersama orang-orang yang sholih atau sebaliknya? - dan waktu hidup yang masih tersisa, di mana ia tidak tahu apa yang ditetapkan Allah terhadapnya - husnul khotimah ataukah sebaliknya, na'udzubillah ?

Karena itu saudaraku...

Hendaklah seorang hamba mengoptimalkan potensi dirinya untuk menyelamatkan dirinya sendiri, menggunakan kehidupan dunianya sebaik-baiknya untuk membangun kemegahan akhiratnya, menggunakan masa mudanya sebelum tuanya dan mengoptimalkan detik-detik kehidupan ini sebelum ajal, demi Dzat yang jiwa Muhammad digenggamanNya, sesudah kematian tak ada kepayahan, sesudah kehidupan dunia tak ada kehidupan, melainkan Syurga atau Neraka" (H.R. Ibnu Abbas)

Saudaraku...

Sungguh perjalanan hidup kita masih panjang dan melelahkan, bekal kita amatlah sedikit, sedang tempat kembali kita...? Kita tidak tahu saudaraku...! Apakah Syurga atau Neraka? Maka saudaraku apa yang bisa kita lakukan saat ini untuk meraih keindahan hidup kelak, lakukanlah dengan terus mencermati Kalam Rabb kita (QS. 9:105) "Bekerjalah, berbuatlah, beramallah, Allah dan RasulNya juga orang-orang beriman akan senantiasa melihat amal-amalmu!" Hanya kepada Allah Robbal Alamin.

Copas dari : http://agussur.multiply.com/journal/item/27/MUHASABAH

Buka mataku buka hatiku
Alloh terangilah
Hidupku dengan sinarMu

Aku meraba, tak berdaya
Tanpa rahmadMu aku hina

Beribu dosa telah terjadi
Bewarnai langkahku
Hitam diri
Hitamlah hari yang lalu
Gila tanpa cahayaMu
Gelap seluruh hidupku
Tak berdaya tak berarti sia-sia

Tak mungkin bisa ku sempurna
Mencintaimu seperti ke-Maha-anMu
Diri yang hina berlumur noda
Hanya bersimpuh
Memohon belas kasihMu

Beribu dosa telah terjadi
Bewarnai langkahku
Hitam diri
Hitamlah hari yang lalu
Gila tanpa cahayaMu
Gelap seluruh hidupku
Tak berdaya tak berarti sia-sia

Buka mataku buka hatiku
Alloh terangilah
Hidupku dengan sinarMu
(Nasyid Buka Mata Buka Hati : Opick)

Senin, 20 Juni 2011

~~# Hidup Bagaikan Sebuah Lilin #~~





Hidup ini bagaikan lilin…
Semenjak lilin dihidupkan,,,
Maka lilin punya batas waktu untuk tetap hidup…
Demikian juga dengan kita…

Lihatlah lilin…
Sekalipun angin datang menghadang,,,
Ia tetap berusaha bertahan…
Tetap menerangi dan menghangatkan…
Dia tetap terasa bermanfaat hingga batas waktunya…

Demikian juga kita hendaknya…
Sekalipun kita dihadang masalah,,,
Namun kita tetap berusaha menerangi…
Menghangatkan dengan kasih sayang ,,,
Membantu dan memberi manfaat,,,,
Bagi sekeliling kita hingga batas waktu yang Allah berikan…

Janganlah engkau menyia-nyiakan hidupmu…
Apalagi mati ditengah jalan karna putus asa dengan berbagai cobaan…
Berusahalah untuk tetap hidup, kobarkan api semangatmu…
Tetaplah berusaha untuk menerangi, walau cobaan menerpa diri…

Kehidupan selalu silih berganti…
Kadang manis dan kadang pahit…
Ku tau kesedihan dan kesusahan selalu menyerang hati dan datangnya tiba-tiba…
Namun ingatlah, setiap pintu kesedihan terbuka…
Pasti ada seribu cara untuk menutupnya…
Selama engkau masih berusaha dan berdo’a padaNya…


Sebuah sms berisi nasehat dari sahabat, dan penulis menambahkan sedikit untaian kata.
 

KONTRAK CINTA




Sebuah Nasihat Untuk Yang akan berkeluarga dan juga yang sudah berkeluarga, dari milis tetangga.

Banyak Orang yang menganggap nafkah hanyalah materi. Ada juga yang beranggapan nafkah itu terbagi dua, yaitu nafkah lahir (materi) dan nafkah batin (Seks) . Padahal nafkah itu jauh mencakup banyak hal.

Sebuah cerita sederhana tentang sepasang suami istri, dimana sang suami bekerja di sebuah perusahaan dan mempunyai penghasilan yang tidak mencukupi. Tapi kerukunan dan kebahagiaan melingkupi keluarga itu.Setiap hari di waktu kerja, ketika jam menunjukkan waktu pulang,tanpa banyak cakap sang suami segera bergegas pulang. Selama tidak ada pekerjaan yang urgent buat besok pagi atau tidak bisa dikerjakan dirumah begitu pikir sang suami. Karena hal ini terjadi setiap hari, maka teman-teman kantornya sampai hafal kebiasaan sang suami ini.

Sering kali mereka mencandai hal ini. Tapi hal itu hanya ditanggapi dengan senyum. Sampai suatu kali akhirnya sang suami menjelaskan kenapa ia melakukan kebiasaan itu kepada temannya. Saya hanya menjalankan nasihat ustad saya. Kata beliau kita mempunyai kewajiban untuk memenuhi hak-hak yang telah kita ikat dengan perjanjian. Contohnya perusahaan tempat kita bekerja, mempunyai hak atas kita selama 8 jam dari jam masuk sampai jam pulang. Maka kita harus memenuhi hak-hak itu. Lalu istri dan keluarga mempunyai hak atas kita juga, karena kita telah mengikat perjanjian dalam sebuah KONTRAK CINTA.

Waktu yang diberikan kepada keluarga harus waktu terbaik seperti waktu yang kita berikan kepada perusahaan, bukan waktu sisa. Maka ketika waktu pulang datang, habislah hak perusahaan atas saya dan dimulailah hak keluarga atas saya.

Ah, jika materi tidak cukup saya berikan kepada keluarga, maka waktu tidak boleh kurang saya berikan kepada mereka, begitu batin sang suami.

Sebuah pelajaran besar dari orang-orang sederhana. Pernah suatu saat sang suami ditawarin pekerjaan sampingan yang dilakukan pada malam hari dan hari sabtu yang akan menyebabkan waktu untuk keluarganya berkurang. Maka ia putuskan mengajak istrinya untuk berunding.

Bunda,aku ditawarkan pekerjaan yang dapat menambah penghasilanku untuk keluarga namun di lakukan di malam hari dan di hari Sabtu, tapi tentu kamu tahu konsekuensinya maka aku tawarkan kepadamu, apakah kamu ingin aku memberimu materi atau memberimu waktu?.

Dengan tatapan lembut sang istri berkata "Cukuplah waktu dan perhatianmu yang aku butuhkan dari dirimu". Maka dengan senyuman mantap, sang suami menolak tawaran pekerjaan itu.

Sesungguhnya keadaan keluarga ini sangat kekurangan namun rasa Qana'ah atas yang mereka miliki, menumbuhkan rasa syukur terhadap Allah dan Allah membalasnya dengan memberi mereka kebahagiaan lahir dan bathin. Apalagi yang dicari didunia ini selain kebahagiaan lahir dan bathin?

Di balik kesabaran sang istri, tumbuh pula rasa syukur karena sang suami masih punya waktu ketika ia membutuhkannya dan sang suami membantunya tanpa ia meminta. Dan di balik rasa syukur sang suami karena memiliki istri yang sangat pengertian maka ia memiliki rasa sabar dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan selalu berdoa kepada AllahYang Maha Kaya lagi Maha Pengasih.

Sang suami teringat janji sebelum mereka menikah Aku tidak bisa berjanji untuk bisa mencukupi kebutuhanmu dan aku tidak bisa berjanji memberi yang kamu inginkan, namun aku berjanji aku tidak akan pernah berhenti berusaha untuk itu.
Maka itulah yang membuat sang istri bertahan diterpa badai yang berusaha merobohkan mereka.Toh nafkah tak hanya materi, begitu batin sang istri.

Kita mengetahui, berapa banyak manusia yang begitu gencarnya mencari nafkah materi untuk keluarganya, mereka memiliki rumah yang mewah, mobil yang juga mewah serta banyak hal mewah lainnya, namun, tidak juga mereka merasakan bahagia lahir dan bathin.

Salah seorang sahabat pernah mengirimkan sms kepada saya :
Dalam hidup banyak pilihan, ada yang mengeluh dan merasa jenuh, ingin jatuh dan berkata¸LELAH, Ada juga yang lelah tubuh dan pikiranpun penat, tapi tetapsemangat, Ada yang ingin INI, ingin ITU dengan berkata seandainya,dan Ada juga yang QONAAH dengan berkata ¸Cukup Allah saja bagiku,Lalu apa pilihan Anda?


Copas dari : http://megapoenya.blogspot.com/2009/07/kontrak-cinta.html
 

Minggu, 19 Juni 2011

~~~~ Menghidupkan Hati ~~~~



Apa yang lebih panas daripada api?...HATI
Apa yang lebih bengis daripada pemimpin yang zalim?...HATI
Apa yang lebih hitam daripada malam?...HATI
Apa yang lebih lemah daripada perdu?...HATI
Apa yang lebih cepat berubah arah daripada angin?...HATI
APA YANG LEBIH KERAS daripada BATU?...HATI

Jangan relakan hati ini terkeruhkan limbah kedengkian, kenistaan, kemunafikan, kejahatan abadi dan penyakit hati lainnya (Penyakit syahwat dan penyakit syubhat). Oleh karena itu lawanlah segala kemauan diri yang bertentangan dengan ajaran agama islam (mujahadah), bersihkanlah dan hidupkan kembali hati tersebut.

Sebelum 2 akun FB admin dinonaktifkan, salah seorang sahabat bertanya, bagaimanakah cara menghidupkan hati?? Sebelumnya saya sudah menjawab sedikit pesannya, mungkin masih belum merasa puas dan disini akan saya tambahkan penjelasannya buat sahabat semua mengenai cara menghidupkan hati...

~~~~~~~

Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka baiklah tubuh manusia itu, akan tetapi bila daging itu rusak maka rusak pula tubuh manusia. Ketahuilah bahwa sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati.”[HR. Bukhari-Muslim].

Hati adalah tempat segala niat, baik atau buruk. Tiada yang mengetahui isi hati seseorang kecuali si pemilik sendiri dan Allah. Hati inilah yang kelak akan dihisab oleh Sang Pemilik hati (Allah).

Hati yang baik akan merasakan mana yang baik baginya, mana yang seharusnya dilakukan, mana yang seharusnya dijauhi. Hati yang baik akan menjaga pemiliknya dari melakukan segala yang ‘salah’. Dan begitu pula sebaliknya, hati yang kotor, akan gelap, karena terlalu banyak titik titik hitam yang mengisi, sehingga tersamarlah ia dari melihat kebaikan, sehingga malah bisa menjerumuskan pemiliknya ke lembah kesesatan.

Allah swt berfirman: ‘Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh Allah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yg pedih disebabkan mereka berdusta.’ (Al-Baqarah : 10) ‘Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi ………..dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yg kamu kerjakan.’ (Al-Baqarah : 74) ‘Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang kafir.’(Al-A’raf: 101) ‘Maka kecelakaan besarlah bagi mereka yang membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata.’ (Az-zumar ; 22).

PENGELOMPOKKAN HATI MANUSIA
1. Qalbun Shahih

yaitu hati yang sehat dan bersih (hati yang sehat) dari setiap nafsu yang menentang perintah Allah, dan dari setiap penyimpangan yang menyalahi keutamaan-Nya. Hati yang murni pengabdiannya kepada Allah, baik pengabdian secara iradat (kehendak), mahabbah (cinta), tawakkal (berserah diri), takut atas siksa-Nya dan mengharapkan karunia-Nya. Bahkan seluruh aktivitasnya hanya untuk Allah semata. Jika mencintai maka cintanya itu karena Allah, dan jika membenci maka kebenciannya itupun karena Allah.

2. Qalbun Mayyit

Qalbun Mayyit (hati yang mati) adalah kebalikan dari hati yang sehat, hati yang mati tidak pernah mengenal Tuhannya, tidak mencintai atau ridha kepada-Nya. dan ia berdiri berdampingan dengan syahwatnya dan memperturutkan keinginan hawa nafsunya, walaupun hal ini menjadikan Allah marah dan murka akan perbuatannya. Ia tidak peduli lagi apakah Allah ridha atau murka terhadap apa yang dikerjakannya, sebab ia memang telah mengabdi kepada selain Allah. Jika mencintai didasarkan atas hawa nafsu, begitu pula dengan membenci ataupun memberi. Hawa nafsu lebih didewa-dewakan daripada rasa cinta kepada Allah.

Hati jenis ini adalah hati yang jika diseru kepada jalan Allah, maka seruan itu tidaklah berfaedah sedikitpun, karena Allah telah menutup hati mereka. Allah berfirman: ” Dan diantara mereka ada orang yang mendengar (bacaanmu), padahal kami telah meletakkan tutup di atas hati mereka sehingga mereka tidak memahaminya) dan kami letakkan sumbatan di telinganya dan jikalaupun mereka melihat segala tanda kebenaran mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu‘.”[QS. Al-An'am:25].

Ayat ini menunjukkan, bahwa ada manusia yang tidak mempergunakan hatinya untuk memahami ayat-ayat Allah, dan tidak mempergunakan telinganya untuk mendengar perintah-perintah Allah. Juga tidak mau melihat kebenaran yang telah disampaikan. Seperti firman Allah: “(Mereka berkata:) Hati kami tertutup dari ajakan yang kamu serukan kepada kami, dalam telinga kami ada sumbatan, dan diantara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu, sesungguhnya kami bekerja pula.”[QS. Fushilat:5].

Allah akan membiarkan mereka dalam kegelapan dan mereka sedikitpun tidak akan mendapatkan cahaya iman. “Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya, Allah menghilangkan cahaya (yang menyinari) mereka. Dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat, mereka tuli, bisu dan buta, maka mereka tidaklah kembali kepada jalan yang benar.” [Al-Baqarah:17-18].

3. Qalbun Maridl

Qalbun Maridl (hati yang sakit) adalah hati yang sebenarnya memiliki kehidupan, namun di dalamnya tersimpan benih-benih penyakit berupa kejahilan. Hati yang sedang di cekam sakit akan mudah menjadi parah apabila tidak diobati.

Sesungguhnya apa yang disisipkan oleh setan kedalam hati manusia itu, akan membuat sesuatu menjadi syubhat (sesuatu yang meragukan). Begitu hati menjadi lemah karena penyakit yang diidap, maka setanpun mudah merasuk kedalam hati lalu menghidupkan fitnah dalam hati tersebut.

Namun demikian hati orang-orang yang seperti itu belumlah mati sebagaimana hati orang-orang kafir dan orang-orang munafiq, akan tetapi bukan pula hati sehat, seperti sehatnya hati orang-orang yang beriman. Sebab di dalam hati mereka terdapat penyakit syubhat dan syahwat. Sebagaimana Firman Allah: “Sehingga berkeinginanlah orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya.“[QS. Al-Ahzab:32].

Boleh jadi hati manusia sedang sakit , bahkan tanpa disadari. Lebih tragis bahwa hatinya sebenarnya mati, namun si empunya tidak menyadari.
Tanda-tanda spesifik hati yang sedang sakit atau mati adalah jika ia tidak merasa sakit dan pedih oleh goresan-goresan pisau kemaksiatan, Hal itu disebabkan karena hatinya telah rancu dan teracuni, sehingga tidak dapat lagi membedakan antara nilai kebenaran dan aqidahnya yang batil. Hal ini seperti ditafsirkan oleh Mujahid dan Qatadah tentang firman Allah yang berbunyi: “Fi Qulubihim Maradhun“[QS.Al-Baqarah:10]. artinya: “Dalam hati mereka terdapat penyakit.” “Ayat ini menunjukkan adanya keraguan yang tumbuh dalam hati manusia tentang kebenaran.” Bahkan ia melihat kebenaran bagai sesuatu yang sangat bertentangan dengan kehendaknya. Kebenaran itu dilihat dari sisi lain yang terasa merugikan dirinya. sehingga dalam kondisi seperti ini ia lebih menyukai kebatilan dan kemudharatan.

Faktor-faktor penyebab sakitnya hati
Penyebab timbulnya penyakit di hati adalah dikarenakan banyaknya fitnah yang selalu dibidikkan pada hati. Fitnah-fitnah tersebut dapat berupa: fitnah syahwat, dimana reaksinya amat keras sampai dapat merancukan niat dan iradat (kehendak) seseorang. Dan yang lain adalah fitnah syubhat (keragu-raguan) yang menyebabkan kacaunya persepsi dan i’tiqad (keyakinan).

RACUN HATI
Setiap kemaksiatan adalah racun dan yang merupakan penyakit dan perusak kesucian hati. Dan racun-racun hati yang paling banyak ditemukan dan reaksinya cukup keras bagi kelangsungan hidup hati ada empat macam yaitu:

1> Berlebihan dalam berbicara

Banyak berbicara adalah salah satu faktor yang menyebabkan hati menjadi keras, sebagaimana sabda rasulullah saw :”Janganlah memperbanyak kata (bicara) selain dzikrullah, karena banyak bicara selain dzikrullah menjadikan hati keras. Dan orang yang terjauh dari Allah adalah yang berhati keras.”[HR. Tirmidzi dari Ibnu Umar].

Kemudian juga dengan banyak berbicara terkadang membuat seseorang mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan dan tanpa dipertimbangkan sebelumnya, sehingga melahirkan kerugian dan penyesalan. Umar bin Kahttab ra pernah berkata: “Barang siapa yang banyak bicaranya, maka banyak kesalahannya, sehingga nerakalah sebaik-baik tempat bagi mereka.” Hal ini ditegas juga dalam sebuah hadits , bahwa rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan yang menyebabkan ia tergelincir kedalam neraka lebih jauh antara timur dan barat.” [muttafaq ‘alaihi, dari Abu Hurairah t]

2> Berlebihan dalam memandang sesuatu

Allah telah memerintahkan kepada setiap mukmin dan mukminah untuk menundukkan pandangannya yang demikian itu lebih suci bagi hati mereka. Dan juga mereka akan merasakan manisnya iman, sebagaimana sabda rasulullah saw : “Barangsiapa yang menahan pandangannya karena Allah, maka dia akan diberikan oleh Allah rasa manisnya iman yang ia rasakan dalam hatinya, sampai dimana ia manghadap kepada-Nya.” [HR. Ahmad].

Sekarang bagaimana jika perintah itu dilanggar, maka jelas akan menyebabkan fitnah bagi hati pelakunya. yaitu, rusaknya kesucian hati itu sendiri oleh angan-angan dan keindahan semu yang dibisikkan setan, lupa terhadap hal yang menjadi kemaslahatan. Lalu ia berbuat melampaui batas sehingga hilanglah akal sehatnya dan menyebabkan ia menjadi pengabdi hawa nafsu. Allah berfirman:”Janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melampaui batas.”[QS. Al-Kahfi:28].

3> Berlebihan dalam makan

Sedikit makan dapat melunakkan hati, menajamkan otak, merendahkan nafsu birahi dan melemahkan nafsu amarah. Sedangkan bila banyak makan, bahkan sampai kekenyangan akan berakibat sebaliknya. Oleh karena itu kita diperintahkan untuk berpuasa.

Ibrahim bin Adham berkata:”Barangsiapa mampu mengendalikan perutnya, maka ia mampu pula mengendalikan agamanya, dan barang siapa yang mampu menguasai rasa lapar (tidak makan berlebihan) maka ia dapat menguasai akhlak-akhlak yang baik, sebab maksiat kepada Allah itu jauh dari orang-orang yang lapar (yang mampu syahwat perutnya).”

4> Berlebihan dalam bergaul

Berinteraksi dengan orang lain merupakan kebutuhan fitrah bagi manusia sebagai makhluk sosial, sehingga islam tidak melarang hal tersebut. Namun syariah mengatur tentang batas-batas dan adab-adabnya, seperti tidak boleh melakukan khalwat (bersepian dengan lawan jenis tanpa mahram), tidak menggunjing (ghibah), tidak berlebihan dalam tawa dan canda, tidak melalaikan kewajiban-kewajiban ibadah dan lain sebagainya.

KIAT MENJADIKAN HATI TETAP HIDUP

Ketahuilah, bahwa hati yang hidup (hati yang sehat) hanya akan diperoleh dengan ilmu dan ikhtiar (usaha). Adapun usaha tersebut yang bisa dilakukan untuk menjadikan hati tetap hidup adalah:

1) Dzikrullah dan Tilawatil Qur’an.

Dengan senantiasa dzikrullah (menyebut dan mengingat Allah) bagi seorang hamba manfaatnya sangatlah besar. Sebagaimana Dia berfirman: “Ingatlah, bahwa hanya dengan selalu mengingat Allah, hati menjadi tentram.”[QS. Ar-Ra'du:28]. Al-Imam Syamsuddin Ibnul Qoyyim berkata: ”Sesungguhnya dzikir adalah makanan pokok bagi hati dan ruh, apabila hamba Allah gersang dari siraman dzikir, maka jadilah ia bagaikan tubuh yang terhalang untuk memperoleh makanan pokoknya.”Dan Imam Hasan Al-Bashri berkata:”Lunakkanlah hatimu itu dengan berdzikir”.

Sebaik-baik dzikir adalah membaca Al-Qur’an, karena Al-Qur’an mengandung berbagai khasiat penyembuh hati dari semua penyakit kegundahan. Allah berfirman; “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”[QS. Yunus:57].

2) Beristighfar

Hakikat istighfar adalah untuk memohon maghfirah (ampunan), dan batasan maghfirah adalah penjagaan dari keburukan yang diakibatkan dari dosa-dosa. Dan barangsiapa yang meminta ampun kepada-Nya selama memenuhi syaratnya pasti Allah memberikan ampunan. Firman-Nya: “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia meminta ampun kepada Allah niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”[QS. An-Nisa’:110].

‘Aisyah berkata: “Beruntunglah orang yang mendapat dalam buku catatan amal perbuatannya memuat istighfar yang banyak.” Qatadah berkata:”Sesunggunhya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepadamu tentang penyakitmu dan obat penangkalnya. Adapun penyakitmu adalah dosa-dosa, sedangkan obatnya adalah istighfar.”

3) Do’a

Allah berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku niscaya Aku perkenankan bagimu. “[QS. Al-mukmin:60].
Doa termasuk salah satu sebab yang mampu menyihatkan hati. Rasulullah , orang yang hatinya terjaga dan paling bersih pun sentiasa berdo’a kepada Allah perihal hati. Seperti ‘Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari kejahatan hatiku..’ Dalam do’anya yang lain ‘Ya Allah jadikanlah cahaya (penerang) dalam hatiku..’ atau yang sering kita dengar ‘Wahai Dzat Yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hati kami dalam agamaMu.’

4) Bershalawat kepada Nabi Muhammad

Allah bershalawat (menyebut dan memuji di hadapan para malaikat) sepuluh kali, bagi orang bershalawat kepada rasul-Nya (sekali). Rasulullah bersabda : ”Barang siapa yang bershalawat untukku satu kali. Maka Allah akan bershalawat sepuluh kali lipat.”[HR. Muslim]. Karena yang demikian itu, setiap satu kebaikan nilainya akan dilipat gandakan sepuluh kalinya, dan bershalawat untuk Nabi termasuk kebaikan yang tinggi.

5) Qiyamullail

Jika seseorang tetap melakukan shalat malam, maka wajahnya akan bercahaya dan dia juga akan merasakan kenikmatan beribadah dalam hatinya, sebagaimana yang dituturkan oleh para Ulama Salaf berikut ini:
Abu Sulaiman berkata: “Malam hari bagi orang yang sering beribadat di dalamnya, itu lebih nikmat daripada permainan bagi mereka yang suka hidup bersantai-santai. Seandainya tanpa malam aku tak suka hidup di dunia ini.”
Ibnul Mukandir: ”Bagiku kelezatan dunia ini hanya ada pada tiga perkara, qiyamullail, bersilaturahmi dengan ikhwan dan shalat berjama’ah.”

6) Mencari ilmu syar’ie.

Karena dengan memahami ilmu agama akan tumbuh rasa takut kepada Allah, yang mampu menjaga kita.

7) Berteman dengan orang soleh.

Karena mereka akan menarik kita dalam amal kebajikan dan meninggalkan segala bentuk kemungkaran. Mereka akan sentiasa mengingatkan kita kepada Allah.

8) Banyak Mengingat Mati

Mengingat mati akan menghindarkan kita dari maksiat dan dapat memperlunak hati kita. Ziarah kubur, Menyaksikan orang yang sekarat juga boleh menjadikan cara yang kuat untuk melembutkan hati.


Diambil dari berbagai sumber

Semoga bermanfaat.....
 

Sabtu, 18 Juni 2011

*** Ku Kan Setia ***



Sebuah Renungan,buat para calon suami….calon istri jg boleh baca..! Kisah nyata yang bagus sekali untuk contoh kita semua yang saya dapat dari millis sebelah (kisah ini pernah ditayangkan di MetroTV). Semoga kita dapat mengambil pelajaran.

Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di Indonesia.Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar sekali.Silahkan baca dan dihayati.

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak.

Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak keempat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi. Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum.

Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas waktu maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa,tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari…ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah, sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati-hati anak yg sulung berkata,”Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu, tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……. . bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu”.

Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2, “sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini kami suda tidak tega melihat bapak. Kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2nya.

”Anak2ku ………… Jikalau pernikahan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah…… tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian.. Sejenak kerongkongannya tersekat,… kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan ibumu yg masih sakit..”

Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno. Merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno….dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio, kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.

Disitulah Pak Suyatno bercerita..”Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam pernikahannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian) itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata,dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,”

https://deltapapa.wordpress.com/2010/11/25/kisah-renungan/

Jumat, 17 Juni 2011

HAWA... kenalilah dirimu






Sadarkah ukhti...??? Sebelum datangnya cahaya Islam, kita didzalimi, hak kita dirampas, kita dikubur hidup2, ta' ada penghormatan dari kaum adam, kita tidak bernilai di mata kaum adam, kita hanya sebagai alat untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Tapi...kini setelah cahaya Islam menyelubungi alam, derajat kita diangkat, harga diri kita dipelihara, hak2 kita dihargai dan kita mendapat tempat mulia di sisi Allah sehingga tiada "Sebaik-baik hiasan di dunia melainkan Wanita Sholehah"

UKHTI ...Kenapa ukhti tidak menghargai nikmat IMAN dan ISLAM? Kenapa ukhti enggan mentaati ajaran-Nya? Kenapa masih ragu untuk mengamalkan kandungannya dan kenapa masih was-was untuk mematuhi perintah-Nya?

Wahai HAWA...Sadarkah engkau dapat menggoncang dunia dengan melahirkan manusia-manusia hebat yakni yang sholeh dan sholehah. Engkau bisa menggegerkan dunia dengan menjadi istri yang taat serta memberi dorongan dan sokongan pada suami yang sejati dalam menegakkan ajaran Islam. Tapi... jangan sesekali engkau mencoba menggoncang keimanan lelaki dengan lembutnya suaramu, dengan senyuman manis wajahmu, dengan gemulainya tubuhmu.Jangan Ukhti...Jangan sesekali mencoba menarik perhatian kaum Adam yang bukan suamimu. Jangan sesekali menggoda lelaki yang bukan suamimu. Karena khawatir akan mengundang kemurkaan dan kebencian Allah dan menyenangkan syaitan. Karena wanita adalah salah satu perangkap syetan, alat yang digunakan syetan dalam menyesatkan Adam.

Wahai HAWA ...Andai engkau masih remaja, jadilah anak yang sholehah buat kedua ibu bapakmu. Andai engkau belum menikah, janganlah risau, ingatlah ukhti, janji Allah yakni Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Jangan menggadaikan harga dirimu hanya semata-mata karena seorang lelaki. Jangan memakai pakaian yang menampakkan sosok tubuhmu yang begitu indah yang dapat menarik perhatian dan memikat lelaki, karena engkau bukan memancing hatinya tapi merangsang nafsunya yang kapan saja bisa menerkam. Pakailah pakaian yang menutup aurat sesuai ajaran Islam, yang sederhana tidak berlebihan.

Wahai HAWA ...Lelaki yang baik tidak melihat paras rupa, lelaki yang sholeh tidak memilih wanita melalui keseksiannya, lelaki yang wara' tidak menilai wanita melaluinya keayuannya, kemanjaannya, kekayaannya, kemampuan mereka menggoncang iman. Tapi...ukhti , Lelaki yang baik akan menilai wanita melalui akhlaknya, kepribadiannya dan agamanya. Belum ada kata terlambat untuk kita ukhti, selalu memperbaiki dan berusaha menjadi lebih baik, agar kita mendapatkan suami sholeh pula. Lelaki yang baik tidak menginginkan sebuah pertemuan dengan wanita yang bukan muhrimnya karena dia takut memberi kesempatan pada syetan untuk menggodanya. Lelaki yang wara' juga tak mau bermain cinta sebab dia tahu apa tujuan dalam hubungan antara lelaki dan wanita yaitu PERNIKAHAN.

Oleh karena itu HAWA ...Jagalah pandanganmu, jagalah pakaianmu, jagalah akhlakmu, kuatkan pendirianmu, kuatkan imanmu, jangan mudah tergoda dengan bujuk rayu syetan. Andai kata ditakdirkan tiada cinta dari Adam untukmu, cukuplah hanya cinta Allah menyinari dan memenuhi jiwamu, biarlah hanya cinta kedua ibu-bapakmu yang memberi kehangatan dan kebahagiaan buat dirimu, cukuplah sekadar cinta saudara serta keluarga yang akan membahagiakan dirimu cinta karena Allah.
Cintailah Allah di kala susah dan senang karena kau akan memperoleh cinta dari insan yang juga mencintai Allah. Cintailah kedua ibu-bapakmu karena kau akan memperoleh keridhaan Allah. Cintailah keluargamu karena tiada cinta selain cinta keluarga.

Copas dari > http://megapoenya.blogspot.com/2009/05/hawa-kenalilah-dirimu.html

Rabu, 15 Juni 2011

*** R A P U H ***




Detik berganti demi detik, waktu berganti demi waktu dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun.
Entah, sudah berapa jauh langkah menempuh waktu yang berganti.
Entah, sudah berapa banyak mimpi yang berganti dan bertahan menemani waktu yang berlalu.
Setiap pergantian membawa pergantian lain.
Setiap pergantian membawa kehilangan lain.
Dan setiap pergantian membawa arti untuk lebih memahami.

Suka dan duka, tangis dan senyum sudah tergores dalam langkah hati ini.
Dalam langkah ini terkadang hadir seribu mimpi, tapi ternyata itu hanya berteman sepi.
Mencoba memahami.
Ada tapi tak sungguh menemani.
Hanya sesaat dalam semu membayangi, bukan sejati.
Hingga kehilangan kembali.

Sadar ku pernah rapuh dalam setiap langkah yang tertempuh.
Mengingkari hati tak pernah sungguh hati ini menyentuh.
Rasa sakit dan kehilangan datang memberi dan terkadang membuatku terjatuh.
Tapi sadar ku ini dariMu.
Rasa sakit yang memberi justru membuatku semakin kuat memahami.

Sadar ku pernah rapuh dalam langkah yang meretas.
Kepala menunduk, mata memejam, tapi hati ini menerawang jauh ke atas.
Menatap langit mahaluas.
Malam hari memayungi bumi terselip cahaya.
Betapa luas semua yang sudah tercipta.
Sekilas mata ini mencoba melihat fokus yang tak terlihat, tapi sesungguhnya lebih besar dari yang membuat diri ini tertatih.
Perlahan nafas terasa melepas asa, pernah ku ingin berhenti jika ini tak berhenti memberi seperti ini.
Tapi akhirnya ku tetap melangkah.

Dalam nafas yang terusung.
Kaki ini akan tetap berjalan dalam kuasaMu.
Langkah yang sebelumnya berjalan, mencoba untuk tetap utuh terjaga.
Ikhlas dan ketulusan menjadi tempat belajar, tempat bersanding menyandarkan lelah dan peluh, belajar melepaskan untuk mendekatiMu.
Sabar dan syukur menjadi teman setia yang menjaga hati ini dalam rendahnya, menghargai semua yang tertempuh.

Dalam rapuh, ku sadar selalu ada kehadiranMu dalam setiap hembusan nafas yang menguatkan hati.
Ketika sakit bukan berarti terluka, ketika terjatuh bukan berarti berhenti, dan ketika kehilangan bukan berarti harus ikut menghilang.
Sadar ku Engkau menemani.
Ku akan terus melangkah dalam kuasaMu.

"Meski ku rapuh dalam langkah, kadang tak setia kepadaMu.
Namun cinta dalam jiwa hanyalah padaMu.
Maafkanlah bila hati tak sempurna mencintaiMu, dalam dada kuharap hanya DiriMu yang bertahta." (Opick �
Rapuh).

Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]
kotasantri.com

copas dari : http://megapoenya.blogspot.com/2008/09/r-p-u-h_03.html

Rabu, 08 Juni 2011

## Menyusuri JalanMu dengan Penuh Pertanggungjawaban ##




Hamba berserah diri
Merunduk keharibaan Sang Penguasa Semesta Alam
Keinginan hati yang utuh
Meninggikan kalimatNya diatas kalimat-kalimat insani
Maha Besar Allah dengan segala KalamNya
Maha Benar Allah yang telah memberi gambaran yang jelas dan indah

Dia melukiskan peristiwa bumi
Yang harus ditangkap oleh qalbu orang-orang mukmin
Lukisan yang mendorong hati
Untuk teguh berjalan dijalanNya

Allaahu Akbar... seluruh yang ada menjadi kecil tiada daya
Subhanallah... pujian dari hamba yang tak sanggup mendeskripsikan tentangNya
Laa haula wa laa quwwata illa billah... segala yang terjadi datang dariNya
Segala usaha yang tercapai bukan hasil usaha manusia semata
Melainkan tercapainya melalui kehendakNya jua
KehendakNya yang berada diatas kehendak manusia

Laailaahaillallaah muhammadarrasulullaah...
Aku bersaksi tiada Illah selain Allah
BagiNya kekayaan dan kekuasaan
BagiNya segala puji dan sanjungan
Dan Muhammad adalah hambaNya serta utusanNya

Dalam menuju keharibaan RidhoNya
Bismillah... Dengan namaNya hamba sampaikan kebenaran
Bismillah... Dengan namaNya hamba sampaikan suara hati muslimin
Bismillah... Dengan namaNya hamba berusaha menegakkan syari’atNya
Bismillah... Dengan namaNya hamba berdakwah dengan sebuah pertanggung jawaban.


(Terinspirasi dari puisi dalam buku Dakwah Dalam Plodeo yaitu dengan mengambil kalimat-kalimat yang menarik menurut saya dan menambahkan kalimat sesuai dengan tema)


~~~~~~~~

Dalam berdakwah mempunyai pertanggung jawaban atas apa yang didakwahkannya. Orang yang berdakwah,seharusnya terlebih dahulu melakukan apa yang didakwahkannya, jangan sampai orang yang berdakwah melarang seseorang melakukan sesuatu namun dalam kenyataannya dia telah melakukan apa yang dilarangnya, atau mengajak orang berbuat kebaikan namun dia tidak pernah melakukan kebaikan yang diucapkannya pada orang lain. Oleh karena itu berusahalah melakukan atau menjalani sesuatu yang kamu dakwahkan kepada orang lain (juga dalam rangka muhasabah bagi penulis sendiri).

Firman Allah:
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab? Maka tidakkah kamu berpikir? (al-Baqarah : 44)

Seorang LeLaki dilemparkan ke neraka hingga ususnya berhamburan melitit perutnya, maka penghuni neraka berkumpul dan bertanya kepadanya : “Mengapa kamu? Apa yang menyebabkan kamu masuk neraka sedangkan engkau menyuruh kepada kebaikan dan melarang kepada kemungkaran ?” lalu laki-laki itu menjawab : “Saya dahulu menyuruh berbuat baik sedangkan diriku tidak mengerjakannya”. (Hadits riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim)

Segala hal yang kita niatkan, ucapkan dan kita perbuat akan dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu bagaimana cara kita mengambil dan menyampaikan sebuah ilmu menurut saya juga akan dipertanggung jawabkan. Apakah dengan sebuah dalih dengan menyatakan bahwa semua ilmu adalah milik Allah lalu dengan seenaknya kita mengambil karya orang lain?? Dengan seenaknya kita mengambil tanpa menyantumkan bahwa karya tersebut kita dapatkan dari seseorang. Tidakkah terpikirkan oleh sahabat, bagaimana cara ia berupaya untuk mengeluarkan pemikirannya??? Bagi saya sendiri, untuk membuat sebuah catatan bahkan sebuah puisi sekalipun membutuhkan waktu berjam-jam bahkan beberapa hari agar puisi tersebut sesuai dengan yang saya inginkan.

Alhamdulillah... begitu banyak artikel atau catatan islami yang berkembang menyebar luas di dunia maya ini, ada yang mengopas dengan mencantumkan sumbernya namun banyak juga yang mengopas dengan tanpa menyantumkan sumbernya (bisa dikatakan seolah-olah menyatakan bahwa karya tersebut buatannya sendiri). Ini bukan berarti saya yang ingin menyelamatkan karya-karya saya agar sahabat-sahabat yang mengopas karya saya untuk mencantumkan bahwa saya yang tlah membuatnya, bukan...buang jauh-jauh pikiran tersebut...Saya takkan mempermasalah catatan saya yang diambil kemudian menganggap bahwa itu karya sendiri, karna yang menilai semua perbuatannya hanya Allah semata. Saya hanya berharap jangan hanya mengopas catatan tersebut, namun benar-benat dijadikan sebuah renungan, karena bagi saya semua catatan yang asli buatan saya sendiri adalah ungkapan isi hati dan perenungan yang sangat bermakna dalam diri dan sebagian merupakan kisah-kisah yang saya alami atau kisah yang ada dilingkungan sekitar saya.

Biasanya seseorang yang tidak bisa untuk menghasilkan karya sendiri maka ia akan mengopas (copi paste) catatan-catatan milik orang lain. Begitu banyak saya melihat sahabat-sahabat yang mengambil sebuah artikel dari situs tertentu tanpa mencantumkan sumbernya. Apakah dengan sebuah dalih dengan menyatakan bahwa semua ilmu adalah milik Allah lalu dengan seenaknya kita mengambil karya orang lain tanpa menyantumkan bahwa karya tersebut kita dapatkan dari seseorang???? Lupakah sahabat bahwa melalui perantaraan orang tersebut kita mendapatkan ilmu milik Allah???

Memang benar semua ilmu yang kita terima adalah milik Allah, namun perlu kita ketahui, ilmu tersebut juga kita dapatkan dengan bantuan seseorang atau kita dapatkan dari orang lain. Oleh karena itu, bagi sahabat yang biasa membuat catatan dengan sering mengambil artikel dari situs tertentu, selayaknya lah kita memberitahukan sumber dimana kita mendapatkan artikel tersebut, karena dengan demikian kita menghargai bahwa karya tersebut berkat ilmu yang diberikan Allah melalui perantaraan seseorang, dengan demikian juga menanamkan sifat kejujuran pada diri bahwa karya tersebut bukanlah hasil pemikiran sendiri namun hasil pemikiran orang lain dan dengan mencantumkan sumber tersebut juga demi kebaikan kita dihari kemudian dimana semua amal yang kita lakukan akan dicatat.

Mengapa begitu susah untuk menambahkan sumber dimana catatan tersebut kita ambil??
Apa karna takut dikatakan tidak kreatif?
Apa karna tidak ingin dikatakan tidak berilmu??
Apa karna ingin mendapatkan kata pujian??
Apakah untuk menarik perhatian orang yang baca agar halaman, blog atau catatan di akun kita banyak yang mengunjungi??
Apa karna ingin mendapatkan banyak tanda suka dari orang-orang yang membacanya??,
memang saya pun sering melihat, jika sebuah artikel yang dicantumkan sumbernya (yang berarti melihatkan bahwa itu bukan karya buatannya sendiri) maka orang sedikit yang menyukai catatan tersebut, namun jika tidak dibuat sumbernya (apakah itu memang karya sendiri atau mengopas karya orang lain namun tidak mau mencantumkan dari mana ilmu itu didapatkan) maka orang akan banyak menyukai catatan yang kita buat. Apakah itu yang sahabat cari???

Menurut saya mengambil karya seseorang tanpa mencantumkan siapa penulisnya, sama dengan kita melakukan pencurian. Anggap saja sebuah judul artikel dengan sebuah apel dan situs tempat kita mengopas catatan tersebut anggap sebagai sebuah ladang. Nah... lewat keterampilan tangan dan pemikiran seseorang sehingga ia menghasilkan ladang yang ditumbuhi pohon-pohon apel. Suatu hari kita melalui ladang miliknya, kemudian kita tertarik dengan buah apel yang begitu menggoda hati untuk memilikinya. Dalam hati berbisik, “wah...apelnya begitu menarik”, kemudian kamu melihat ladang tersebut tidak ada yang menjaganya, “bagaimana kalau apel tersebut saya ambil untuk dibagi-bagikan kepada saudara saya yang membutuhkan, bukankah semua tumbuhan adalah milik Allah..”.

Sadarkah kamu wahai sahabatku, tindakan yang kamu lakukan adalah sebuah tindakan pencurian, yang mencuri karya seseorang dan bahkan ada yang dengan bangganya membuat diawal dengan kata-kata seperti “ duh...sudah lama ngak buat catatan, mumpung sekarang sedang ada ide maka saya buatkan sebuah catatan buat sahabat semua dan bla...bla..bla...” namun ketika saya membaca catatan yang dibuatnya ternyata catatan tersebut sudah lama saya baca, ada orang yang bertahun-tahun dahulu membuat catatan tersebut. Sudahlah mengambil karya orang tapi juga mengakui bahwa karya tersebut buatan sendiri.

Astagfirullah,,, cobalah hitung berapa dosa kita karnanya, mengambil karya orang, berbohong dan mengakui milik sendiri. Tidak malukah sahabat dengan Allah, ketika ada temanmu yang mengucapkan Subhanallah... catatan yang bagus banget. Dengan kalimat memuji Allah ia mengucapkan kekagumannya atas catatan yang kamu ambil dari orang lain. Dengan memuji nama Allah ia memuji catatan yang kamu curi. Tidak malukah kamu sahabatku??? Apakah dengan catatan tersebut, sebuah pujian dari orang-orang yang sahabat inginkan??? Kenapa tidak pujian dari Allah yang kamu inginkan?? Coba bayangkan berapa banyaknya dosa kita lakukan selama ini karena telah mencuri karya orang lain, berapa banyaknya dosa kita karena telah menganggap karya orang lain sebagai karya milik kita...

Berdasarkan fatwa ulama, Hak cipta, karang-mengarang dari hak cipta lainnya dilindungi ole syara`. Pemiliknya mempunyai kewenangan terhadapnya dan tidak boleh dilanggar.

Berkenaan dengan hak kepengarangan (haqq al-ta`lif), salah satu hak cipta, Wahbah al-Zuhaili menegaskan :
“Berdasarkan hal (bahwa hak kepengarangan adalah hak yang dilindungi oleh syara` [hukum Islam] atas dasar qaidah istishlah) tersebut, mencetak ulang atau men-copy buku (tanpa seizing yang sah) dipandang sebagai pelanggaran atau kejahatan terhadap hak pengarang; dalam arti bahwa perbuatan tersebut adalah kemaksiatan yang menimbulkan dosa dalam pandangan Syara` dan merupakan pencurian yang mengharuskan ganti rugi terhadap hak pengarang atas naskah yang dicetak secara melanggar dan zalim, serta menimbulkan kerugian moril yang menimpanya” (Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al_Islami wa Adilllatuhu, [Bairut: Dar al-Fikr al-Mu`ashir, 1998]juz 4, hl 2862).

Dari fatwa diatas, saya berpendapat bahwa segala jenis atau bentuk pemikiran dari seseorang yang dalam bentuk catatan, artikel atau karangan saperti halnya juga catatan, karya, artikel yang ada di blog, halaman, akun dll merupakan kekayaan intelektual yang dimiliki seseorang dan merupakan hak bagi yang punya. Oleh karena itu kita harus meminta izin terlebih dahulu untuk memanfaatkan ilmu yang disampai olehnya.

Padahal kita berniat untuk berbagi ilmu, namun kita tidak menyadari kalau cara yang kita lakukan tidak baik, oleh karena itu tebarkanlah kebaikan dengan cara yang baik pula. Paling tidak, dengan mencantumkan sumber dimana artikel tersebut kita copas, kita sudah menyatakan terima kasih atas ilmu yang diberikan Allah melalui perantaraannya sehingga kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat, semoga dengan mencantumkan sumbernya berarti kita sudah meminta izin untuk menyebarkan ilmu yang telah diberikan Allah melalui perantaraannya.

Mulailah merubah pemikiran, memang semua ilmu adalah milik Allah tapi jangan sampai melupakan bahwa ilmu milik Allah tersebut juga kita dapatkan melalui perantaraan orang lain, yang dengan atau kadang memeras otak dan perasaannya, hargailah jerih payahnya dalam berusaha. Janganlah engkau mengakui karyanya menjadi karyamu sendiri. Jangan takut dikatakan tidak kreatif,,,,jangan takut dikatakan tidak berilmu, jangan lakukan itu hanya untuk mendapatkan perhatian atau penilaian orang lain.... cukup bagi kita pandangan atau penilaian dari Allah, bukan penilaian dari orang lain.

Dan terakhir, terima kasih pada sahabat yang telah mengopas karya yang saya buat sendiri atau karya copasan dari blog lain yang telah menyebarkannya dengan cara yang baik. Semoga ilmu yang diberikan tersebut dapat bermanfaat, semoga apa yang kita dakwahkan kepada orang lain, terlebih dahulu dapat kita kerjakan, karena setiap ucapan, perbuatan dan niat kita, akan dipertanggungjawabkan diakhirat nanti.

Maafkan jika ada kata dan pemikiran saya yang salah, karena kesalahan adalah mutlak dari saya dan kebenaran adalah milik dan datangnya dari Allah.

(Dalam rangka muhasabah buat diri saya pribadi (semoga saya bisa mempertanggung jawabkan semuanya yang telah saya tulis dan yang saya copas selama ini) dan juga muhasabah untuk sahabat-sahabat yang juga mau memperbaiki diri). Aamiin...

~~~~~~~

~❤~~❤~
 

Dengarlah Muslimah







Dengarlah Muslimah
*( MUSLIMAH )*


Wahai wanita cantik,
Engkau yang diciptakan dengan sangat sempurna oleh Rabbmu..
Indah dengan segala kelebihanmu yang ada...

Wahai wanita cantik,
Sering kali aku melihatmu berjalan dengan baju yang sangat sederhana,
Bahan yang sederhana, dan ukuran yang sangat sangat sederhana,
Hingga bagian auratmu yang harusnya tak tampak menjadi tampak..

Wahai wanita cantik,
Cukup sering aku melihat engkau jalan di depan para lelaki denga pakaian sexy-mu,
Dan para lelaki itu menatapmu dengan sangat lekat dari ujung kakimu sampai ujung rambutmu,
Mengikuti langkahmu hingga hilang dari pandangan mereka, pandangan yg menjijikkan. ..

Wahai wanita cantik,
Suaramu sungguh merdu,
Mendayu-dayu layaknya putri duyung yang sedang bernyanyi,
Bening sebening sumber mata air yang mengalir...

Wahai wanita cantik...
Ketahuilah.. . engkau begitu berharga... terlalu berharga...
Engkau bagai intan berlian yang terpajang pada sebuah kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi..
Engkau bukan emas campuran murahan yang terpajang di etalase depan toko dan dengan seenaknya sang pembeli dapat merabamu, memegang tubuhmu dan memakaimu hanya untuk mencoba, lalu sang pembeli pergi, tak jadi membelimu dan mengembalikanmu di tempat yang sama!!
Bukan, engkau bukan itu wahai wanita cantik!!
Engkau intan berlian yang terpajang dalam kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi.. orang yang menginginkanmu tidak berhak merabamu, memegang tubuhmu bahkan mencoba memakainya!
Tidak, mereka terlalu kotor untuk itu... mereka harus terlebih dahulu membelimu dengan harga yang sangat mahal, setelah itu mereka akan dapat memilikimu sepenuhnya.. Engkau yang utuh, yang belum pernah di coba orang lain sebelumnya.. .

Wahai wanita cantik...
Engkau sungguh indah...
Bagai bunga mawar yang ketika orang ingin mengambilnya, terlebih dahulu mereka harus merasakan duri pertahanan diri yang kau punya,
Bagai bunga edelweis yang ketika menginginkanmu, terlebih dahulu mereka harus mendaki gunung ke arah ketinggian, menantang keberanian dan cuaca yang tak bersahabat,
Engkau bukan bunga bangkai, yang terlihat begitu indah dari kejauhan dengan warna yang menyala yang membuat para serangga tertarik dengan warna indahmu, namun ketika didekati, kau busuk.. ahh...baumu saja sudah membuat orang mual, apalagi memilikimu, merekapun enggan...

Wahai wanita cantik...
Jagalah amanah keindahan yang ada pada dirimu..
Berjalan saja kau terlihat menawan, belum lagi pembawaanmu yang sangat anggun, apalagi jika kau bersuara merayu, dan menampakkan apa yang tak seharusnya tampak..
Ahh..jagalah itu semua saudariku,
Tutuplah auratmu...agar tak ada yang berkeinginan lain terhadapmu.. . lelaki jalanan itu tak pantas menikmati tubuhmu dengan memandangimu dengan pandangan menjijikkan itu! mereka terlalu kotor untukmu!
Jagalah kehormatanmu saudariku... lelaki manapun yang belum halal bagimu tak pantas menyentuh tubuh dan kehormatanmu, pun atas nama cinta... sungguh, cinta dan nafsu itu berbeda...

Apakah kau khawatir tidak ada yang menyayangimu dan menjagamu atas nama cinta?
Apakah kau takut tidak akan ada yang menggombal dan merayumu atas nama cinta?
Wahai saudariku, bukan lelaki yang menginginkan tubuhmu yang sesungguhnya mencintaimu. .
Lihatlah.. aku disini... aku sangat sedih melihat keadaanmu sekarang... aku sedih melihat para lelaki itu menzalimimu. . diri ini serasa tercabi-cabik. ..
Lihatlah di sekitarmu... tak hanya aku yang menginginkan ini semua yang terbaik untukmu.. lihatlah saudara-saudara semuslim mu...
Lihatlah kami.. sungguh engkau membuat air mata kami mengalir dan mencopot kantuk dari mata-mata kami... kami disini sedang memikirkan dan berbuat sesuatu untukmu.. agar tak pernah lagi engkau dizalimi siapapun...
Lihatlah kedua orang tuamu... hh,,apakah mereka menginginkanmu menjadi seperti ini? Sungguh engkau bakai mutiara bagi keluargamu.. . mutiara yang mereka jaga sejak kecilmu sampai engkau beranjak dewasa... apakah dengan ini engkau membalasnya?
Jika kau masih kurang dengan ini, maka lihatlah Allah Tuhanmu, Yang Menciptakanmu, Yang tiada henti-hentinya memberi nikmat padamu padahal tak jarang kau lupa denganNya... Ia masih memberimu nikmat udara, nikmat hidup, nikmat fisik dari tubuhmu yang indah itu.. Bayangkan, jika Ia tidak menyangimu, knapa Ia tak cabut saja nikmat wajahmu yang cantik dan tubuhmu yang indah?? Tapi tidak... meskipun engkau sering kali melupakanNya, nimkatNya tetap terus mengalir...

Wahai saudariku...
Biarlah hanya satu lelaki paling beruntung yang dapat menikmati dirimu seutuhnya, yakni suamimu kelak... ketika ikatan antara kalian halal dan berbuah ridhoNya... ketika suara mendayumu bukan lagi dosa tapi pahala... hanya dia yang pantas, saudariku...

Wahai saudariku,
Sungguh tidak ada alasan lain yang membuat aku melakukan ini selain cintaku yang begitu tinggi kepadamu...
Cintaku yang membuncah yang membuat aku memikirkanmu hingga kata-kata ini kugoreskan.. .
Cintaku yang menangis ketika melihat keadaanmu yang terzalimi oleh mode dan perbudakan hawa nafsu...
Cintaku yang akan tersenyum jika engkau berniat kembali ke jalanNya... Mari berjalam bersamaku, saudariku... temani aku dalam perjalanan indah yang tak singkat ini, menuju kepadaNya...

Wallahu'alam. .

Copas dari http://www.anahumayrah.com/
 

Jumat, 03 Juni 2011

JANGAN MENGELUH … Kita selalu Bertanya….dan Al-Quran sudah menjawabnya…………



Manusia Bertanya : KENAPA AKU DIUJI?

Qur’an Menjawab :
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:" Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-Ankabuut : 2). Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Al-Ankabuut : 3)

Manusia Bertanya : KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN YANG AKU IDAM-IDAMKAN ?

Qur’an Menjawab :
………. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah : 216)

Manusia Bertanya : KENAPA AKU DIBERI UJIAN SEBERAT INI?

Qur’an Menjawab :
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya………. (Al-Baqarah : 286)

Manusia Bertanya : BOLEHKAH AKU FRUSTASI ?

Qur’an Menjawab :
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya) , jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali Imraan : 139)

Manusia Berkata : AKU TAK DAPAT BERTAHAN?

Qur’an Menjawab :
………..dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (Yusuf : 87)

Manusia Bertanya : MENGAPA HATI INI TIDAK TENANG ?

Qur’an Menjawab :
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". (Ar Ra'd ayat 28).

Manusia Bertanya : BAGAIMANA CARA MENGHADAPI UJIAN SEBERAT INI?

Qur’an Menjawab :
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (Ali Imraan : 200). Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (Al-Baqarah : 45)

Manusia Bertanya : KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?

Qur’an Menjawab :
….Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal……. (At-Taubah : 129)

Manusia Bertanya : APA BENAR ALLAH BERSAMAKU DAN APAKAH ALLAH AKAN MENGURANGI KESULITANKU??

Qur’an menjawab :
dan Dia bersama kalian dimanapun kalian berada..." (Al-Hadid:4).
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah : 186)
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan.” (QS. An-Naml: 62)

Manusia Bertanya : APA YANG KU DAPAT DARI SEMUA UJIAN INI?

Qur’an Menjawab :
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka………. (At-Taubah : 111)

Diambil dari http://m4h4d3w1.wordpress.com/2008/06/12/kita-bertanya-al-quran-menjawab/ dan dengan menambahkan beberapa pertanyaan dan jawaban.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rabu, 01 Juni 2011

~❤~ Duhai Ukhti.... Belajarlah Dari Putri Malu ~❤~



Duhai ukhti...
Marilah kita memperhatikan sekeliling kita...
Lihatlah, lihatlah rerumputan itu...
Dia berduri dan menguncup bila disentuh...
Ya...dialah putri malu...

Wahai ukhti...
Jika engkau ingin menjadi wanita sholehah...
Hendaklah engkau belajar dari rerumputan tersebut...
Mau tahukah engkau ukhti??
Apa saja yang dapat kita petik dari memperhatikan tumbuhan tersebut??
Marilah kita perhatikan dengan seksama...

Lihatlah ukhti...
Daunnya menguncup bila disentuh...
Ini diibaratkan seorang wanita yang mempunyai rasa malu,,,
Malu bila berdekatan dengan bukan mahramnya...
Malu bila disentuh oleh lelaki yang bukan mahramnya...
Malu melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah...

Sekarang,,,mari kita lihat batangnya yang berduri...
Sangat tajam dan sakit jika kita tertusuk durinya bukan??
Duri yang tajam itu berguna untuk mempertahankan dirinya...
Ini diibaratkan wanita yang kuat mempertahankan diri dan kehormatannya sebagai muslimah...

Nah,,, sekarang cobalah cabut tumbuhan tersebut...
Akarnya begitu kuat mencekam bumi bukan??
Ini bermakna seorang wanita sholehah,,,
Hendaklah mempunyai keterikatan yang sangat kuat dengan Allah...
Kecintaannya begitu kuat kepada Sang Penciptanya...
Betapa indahnya dunia dan beruntunglah bagi lelaki yang memperoleh cintanya kelak...
Dia takkan pernah berbagi cinta kepada orang yang belum halal baginya...

Sekarang....Mari kita tunggu datangnya senja...
Cobalah perhatikan...
Ia akan menguncup dengan sendirinya...
Begitulah hendaknya menjadi wanita...
Kembali kerumah apabila waktu sudah semakin senja...
Janganlah engkau suka berkeluyuran dimalam hari...
Karna itu tidak baik bagimu dan penilaian orang lain terhadapmu...

Terakhir yang dapat ku katakan untukmu ukhti...
Dari sekian penjabaran dari saya,,,
Ambillah pelajaran walaupun dari tumbuhan kecil...

~❤~

~::~ ALLAH Mengetahu ~::~




Saat kau lelah dan tak berdaya karena usaha yang gagal
Allah tahu betapa gigih engkau telah berusaha

Ketika sekian lama kau menangis dan batinmu menderita
Allah telah menghitung tangismu

Saat kau rasa hidupmu tak menentu dan waktu terus meninggalkanmu
Allah menunggu bersamamu

Ketika kau kesepian dan kawanmu terlalu sibuk meski hanya untuk menelpon
Allah berada di sisimu

Saat kau telah mencoba segala sesuatu dan tak tahu harus berbuat apa lagi
Allah memiliki jalan keluarnya

Ketika semuanya tak masuk akal dan engkau merasa bingung atau frustasi
Allah memiliki jawabannya

Saat tiba-tiba hidupmu lebih cerah dan kau temukan secercah harapan
Allah telah berbisik kepadamu

Ketika semuanya berjalan lancar dan banyak yang harus kau syukuri
Allah telah memberkahimu

Saat kegembiraan datang dan engkau merasa terpesona
Allah tersenyum padamu

Ketika kau punya cita-cita dan mimpi untuk diwujudkan
Allah telah membuka matamu dan memanggil namamu

Ingitlah, di manapun engkau dan apapun yang engkau hadapi
ALLAH Mengetahui!

Copas dari salaccaedulis.blogspot.com