muhasabah

dibawah langit

Assalamu'alaikum

Label

Sabtu, 15 Oktober 2011

JANGAN TAKUT MENIKAH



Ketika mendengar kabar dari sahabatku
Ketakutan mendera dalam hati
Apakah kebanyakan pasangan seperti itu?
Habis manis sempah dibuang

Dahulu dia mengumbar cinta
Dahulu dia mengucap janji
Namun setelah membuahkan hasil
Diapun bermain mata dengan yang lain
Pertengkaran dan kekerasan pun terjadi

Apakah itu cinta baginya?
Apa itu makna pernikahan baginya?
Begitu mudahkah perasaan itu berubah?
Begitu mahalkah kesetiaan, hingga susah didapati?

Ketakutan mendera dalam hati
Akankah nasibku nanti akan seperti itu?
Dilupakan karna ada yang lebih baik
Aku takut bila itu menimpa diri

Begitu susahkah mencari pasangan yang setia?
Begitu langkakah pasangan yang baik hati?
Apakah pasangan yang sholeh terlalu jauh disebrang sana?
Kalaupun ada tentulah dia mencari yang terbaik
Tidak seperti diriku yang biasa saja
Bahkan mungkin tak ada yang bisa dibanggakan
Ketakutan pun semakin mendera dalam hati

(My diary_101011_ketakutan mendera dlm hati)

********************
Begitu banyak factor-faktor yang menyebabkan seseorang takut untuk menikah, takut untuk berkomitmen, takut akan sebuah tanggung jawab yang berat, takut nanti akan hidup kekurangan, takut tidak cocok, takut bila nanti akan terjadi pertengkaran dan kekerasan serta banyak ketakutan-ketakutan lainnya.

Sangat dipahami bila muncul ketakutan-ketakutan untuk menikah yang sebenarnya kita sendiri belum melangkah kesana. Hal ini terlalu banyak contoh negatif yang kurang memberikan kesempatan bagi kita untuk dapat membayangkan banyak hal yang lebih baik. Namun jangan khawatir, Allah senantiasa memberikan kesempatan bagi kita untuk memilih, lengkap dengan resiko-resikonya. Jadi bukanlah harga mati bahwa kehidupan kita selanjutnya adalah serupa dengan saudara, teman, sahabat ataupun orang lain disekitar kita. Kita diberi kekuatan, mulai dari kekuatan hati, lisan dan tindakan untuk merencang hidup. Dengan bantuan Allah, kita memiliki modal untuk mencapai hidup yang lebih baik. Modalnya sudah punya, tapi kita masih perlu keterampilan untuk mengelola dengan baik agar benar-benar beruntung dunia akhirat. Beberapa hal yang perlu dipahami:

1. Berwawasan
Wawasan yang luas terutama mengenai berbagai macam bentuk kehidupan pernikahan selain yang dicontohkan oleh orang sekitar perlu dimiliki, terutama gambaran kehidupan yang islami. Sehingga kita dapat melihat secara proposional dan adil terhadap pilihan hidup yang terpampang didepan mata. Bukan hanya terpampang, namun kitalah yang memiliki daya untuk merancang dan meraihnya. Cukup banyak contoh pernikahan yang sehat dan bahagia yang bisa kita ambil pelajaran dan menumbuhkan harapan. Memandang kehidupan pernikahan secara realistis, jauh lebih sehat dibandingkan memandangnya secara idealis. Hal ini akan membuat kita lebih siap menerima suka dan terutama dukanya, karena dengan begitulah kita tumbuh semakin matang.

2. Harapan
Kita perlu pandai-pandai mengelola harapan. Harapan yang terlalu tinggi terhadap pasangan yang akan menjadi pendamping dalam perkawinan, membuat kita sering kecewa. Kita cendrung tertekan dan menekan manakala menemui hal-hal yang mengecewakan dari pasangan dan pernikahan secara keseluruhan. Bila sudah begini, kita kehabisan energi untuk bersikap menyenangkan, pasangan akan kecewa, dan kejadian ini berputar-putar sehingga kehidupan pernikahan menjadi tidak sehat. Karena itu, bertawakal pada Allah, insyaallah membuat kita lebih lapang hati menerima kekurangan pasangan.

3. Usaha
Berusaha keraslah untuk memiliki pikiran posotif mengenai pernikahan. Yakinlah untk memiliki pernikahan yang berkah dan menyenangkan. Bila kita senantiasa membayangkannya dan berusaha mewujudkannya, insyaallah kita akan mendapatkannya. Hal ini tentunya perlu didukung perasaan ikhlas terhadap kehidupan yang diberikan Allah kepada kita. Bila tidak begitu, kita cendrung mencapainya dengan ketergesa-gesaan dan kurang sabar.

4. Doa
Doa senjata kita yang utama. Kita harus meminta pertolongan hanya pada Allah dan yakin bahwa Dia benar-benar memperhatikan kita. Sangat banyak sekali yang kita minta, mulai dari menjaga pikiran agar tetap jernih dan positif, menjaga hati agar tetap tenang, membantu diri kita untuk kuat mengatasi kesulitan, membulatkan tekad untuk bertindap dan meminta kemudahan-kemudahan lainnya. Bila kita hanya meminta kepada Allah untuk mendapatkan pernikahan yang berkah, dari Allah lah datangnya pernikahan yang berkah itu. Namun perlu diingat, bila Allah sayang pada kita, Dia akan memberikan ujian-ujianNya pada kita, sehingga tidak ada alasan untuk berduka saat mendapatkan kesulitan, karena begitulah Allah menginginkan kita menjadi lebih baik. Bila segala sesuatunya Lillah (dimulai dengan niat karena Allah), Billah (dikerjakan sesuai dengan syariat Allah), dan Ilallah (bertawakal pada hasil yang ditentukan Allah), Maka tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Sebab, Allah lah yang menciptakan dan mengurus diri kita.

Ya Allah…
Hanya kepadaMu lah aku berserah diri
Dari rasa takut yang menyelimuti hati
Dari rasa gundah yang mengganggu jiwa ini
Teguhkanlah diri ini
Untuk melangkah menggapai ridhoMu
Dalam menyempurnakan separoh dienku
Ya Rabbi…
Pertemukanlah hamba
Jodoh yang terbaik menurutMu
Yang hatinya terpaut padaMu
Yang dapat mencintaku karnaMu
Yang dapat membawaku menuju syurgaMu
Ya Allah berkahilah bahtera kehidupan rumah tanggaku yang berpondasikan cinta kepadaMu, karnaMu dan hanya untukMu.
Aamiin…Ya Rabbal’alaamiin…

Semoga kita berhasil untuk mendapatkan kekuatan dalam mengambil keputusan yang tepat dan menikah karena Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar