muhasabah

dibawah langit

Assalamu'alaikum

Label

Minggu, 24 April 2011

Mengenal Allah Lebih Dekat



Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menyebutkan nama Allah. Disetiap berdo’a, pada saat melupakan sesuatu atau mengingat sesuatu dll seringkali kita mengucapkan nama Allah. Namun, apa kita tau apa itu Allah?? Dari  mana mula manusia mengenal Allah?? Lalu, apa yang terkandung dalam kata Allah? Mungkin banyak diantara kita yang tidak tau asal muasal nama Allah dan makna yang terkandung dalam kata tersebut.

Ya, Allah adalah kata yang sering kita sebut dalam setiap gerak kita, baik secara sadar maupun tidak sadar, baik dalam keadaan sedih maupun dalam keadaan bahagia.  Kata Allah seakan sudah melekat dalam hati siapapun. Saking seringnya kita menyebut nama Allah, kadang kita kurang memahami makna yang terkandung didalamnya.

Jika kita telusuri, kata Allah terulang sebanyak 2.698kali dalam Al-Qur’an. Menurut Syekh Tosun Bayrak dalam buku Asmaul Husna, makna dan kasiat Allah adalah al-ism al-a’zham, nama teragung, yang mencakup semua sifat Allah yg indah dan menjadi tanda essensi (tujuan=> satu-satunya tujuan hidup kita didunia ini) dan sebab bagi segala eksestensi (keberadaan). Allah, dalam segala keberadaan sama sekali tidak serupa dengan makhlukNya.

Allah hanyalah nama yang diperuntukkan bagiNya. Tidak ada sesuatupun selainNya yg memiliki nama ini dan menyamaiNya.

Lalu darimanakah kita mengenal nama Allah??
Allah sendirilah yang menamai dirinya dengan sebutan Allah. Sebagaimana ditegaskan dalam firmannya, “Sesungguhnya Aku adalah ALLAH, tiada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku” (QS. Thaha 20: 14). Dari ayat ini lah asal mulanya manusia mengenal nama Allah.

Karena istimewanya kata ini, para ulama dan pakar bahasa berbeda pendapat ketika menguraikan kata Allah. Sebagian ulama mengatakan bahwa kata Allah tidak terambil dari akar kata apapun. Sebahagian ulama mengatakan bahwa kata Allah berasal dari kata Ilah, yang dibumbuhi huruf alif dan lam, dan demikian Allah merupakan nama khusus karena itu tidak dikenal bentuk jamaknya.

Sementara makna kata Ilah, ada yang mengartikan “yang disembah” dan ada juga yang mengartikan “Pencipta, Pengatur Alam Semesta Raya”. Tapi, jika kita perhatikan semua kata Ilah dalam Al-Qur’an. Kata Ilah lebih dekat untuk dipahami sebagai Penguasa, pengatur alam raya.

Meski para ulama dan pakar bahasa berbeda pendapat soal asal akar kata ini, tapi mereka sepakat bahwa kata Allah mempunyai kekhususan dibandingkan dengan asma-asma lainnya. Dari segi lafal misalnya, jika kita baca kata kata Allah dengan menghapus huruf awalnya, maka akan berbunyi Lillah”  yang berarti milik atau bagi Allah. Dan jika kita menghapus huruf awal dari kata “Lillah”  maka akan terbaca Lahu”  yang berarti bagi-Nya. Dan jika dihapus huruf awal dari kata “Lahu”   maka akan terbaca ucapan “Hu” yang berarti DIA, yang menunjuk pada Allah.

Dari segi makna kata, kata Allah mencakup sifat-sifat yang menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah. Selain itu Allah juga mempunyai 99 asma Allah merupakan nama sifatNya yang mencerminkan kasih sayangNya terhadap makhlukNya, keagunganNya, kekuasaanNya, kemampuannYa dan keesaanNya. 

Dia-lah yang wajib disembah, disanjung, dipuja dan dipuji. Dari Dia-lah bersumber  segala yg ada. PadaNya lah kekuasaan tertinggi  yang mutlak yang diakui oleh akal dan pikiran manusia yang sehat. Dia Hidup, Berdiri sendiri tanpa ketergantungan pada yang lain. Dialah Penguasa Alam semesta langit dan bumi dan semua isinya tak luput dari sepengetahuanNya. Tak ada yang sulit bagiNya. Itulah salah satu bukti KeesaanNya.

Ya Allah...
Engkau adalah zat yang mulia yang disembah dan disanjung. Engkau adalah Maha Pencipta dan Maha dalam segala-galanya. Semua langit dan bumi dalam genggamanMu. Tidak ada yang sulit bagiMu melaksanakan apa saja yang Engkau kehendaki.   

~♥~
sumber : majalah Paras dan buku Menyingkap Tabir Ketuhanan  (Abbas Jamal).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar