muhasabah

dibawah langit

Assalamu'alaikum

Label

Senin, 02 Mei 2011

~~** Menggapai Cinta Karena Allah **~~



Bismiilahi walhamdulilahi wa la haula wala quwata ila billahi.....
Bismillahi Nawaitul Lilahi Ta'ala......

Bismillahi minal Awwali wal Akhiri.....
Allaahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad. Allahumma shalli 'alaihi wa sallim wa adzhib hazana qalbiy fin-dunya wal-aakhirah.............

Bismillahir-Rahmanir-Rahim:

Aku ingin mencintaimu karena kecantikanmu atau ketampananmu…
menyejukkan setiap mata yang memandangnya
tapi kemudian aku bertanya
saat kecantikan atau ketampanan itu memudar ditempuh usia
seberapa pudarkah kelak cintaku padamu?

Aku ingin mencintaimu karena sifatmu yang ceria
menjadi semangat yang menyala di dalam hati ini
tapi kemudian aku bertanya
bila keceriaan itu kelam dirundung duka
seberapa muram cintaku akan ada?

Aku ingin mencintaimu karena ramah hatimu
memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu
tapi kemudian aku bertanya
kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka
seberapa mampu cintaku memendam praduga?

Aku ingin mencintaimu karena cerdasnya dirimu
membuatku yakin pada putusanmu
tapi kemudian aku bertanya
ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua
seberapa bijak cintaku untuk tetap mengharapmu?

Aku ingin mencintaimu karena kemandirian yang kau miliki
menyematkan rasa bangga ku yang mengenalmu
tapi kemudian aku bertanya
jika di tengah itu rasa manjamu tiba menyeruak
seberapa cintaku tetap bersamamu?

Aku ingin mencintaimu karena tegarnya sikapmu
menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu
tapi kemudian aku bertanya
andai ketegaran itu rapuh diterpa badai
seberapa kuat cintaku bertahan?

Aku ingin mencintaimu karena pengertian yang kau berikan
menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang kau tanam
tapi kemudian aku bertanya
kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat
seberapa ku mampu mengerti cinta ini?

Aku ingin mencintaimu karena luasnya danau kesabaranmu
menambah dalamnya rasa cinta semakin ku mengenalmu
tapi kemudian aku bertanya
mungkin kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku
seberapa besar cinta mampu memaafkan?

Aku ingin mencintaimu karena keteguhan imanmu
bagai siradj yang benderang mengantarkan cahaya
tapi kemudian aku bertanya
kala iman itu jatuh menurun
seberapa berkurang akhirnya cintaku padamu?

Aku ingin mencintaimu karena kau yang telah kupilih
sebagai cinta yang akan kupegang sepanjang hayat
tapi kemudian aku bertanya
saat hati ini tergoncang
seberapa mantap cinta ini tuk tetap setia?

Andai sejuta alasan tak cukup
untuk membuat cinta ini tetap bersama dirimu
maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cintaku..

Aku ingin mencintaimu karena Allah..

karena Dia kan selalu ada tuk menjaga
maka cintaku kan tetap utuh dan setia
hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu
karena cintaku berpulang pada-Nya..

Cinta itu adalah ketika timbul perasaan aneh disekujur tubuh kita baik ketika kita melihatnya, mendengarnya, ataupun ketika kita merasakan kehadirannya di dekatnya. Adakalanya kita selalu ingin dekat dengannya, namun yakinlah, bahwa jarak yang jauh terkadang justru mampu mendekatkan hati kita. Dan juga sebaliknya, kedekatan tanpa ikatan pernikahan seringkali merenggangkan hati kita.

Cinta itu tumbuh secara tak terduga. Terkadang kita berpikir bahwa kita LEBIH BAIK mencintai orang tersebut. Namun ketika HATI kita menolaknya kita tak akan mampu berbuat apa-apa. Biarlah perlahan-lahan hati kita, bersama dengan masa yang akan menghapusnya dari pikiran kita.

Namun ketika HATI kita membenarkan kita justru akan dibuat kebingungan karenanya. kita justru akan berpikir ulang sebelum kita benar-benar yakin bahwa dialah cinta kita yang sebenarnya.

Cinta karena Allah adalah ketika kita mengerti, tak hanya kelebihan dari orang itu yang kita lihat, namun juga “MEMAHAMI” dan “MENERIMA ” kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Sungguh pun kita baru boleh mengatakan bahwa “aku mencintainya” setelah kita benar-benar mengenalnya dengan sebenar-benarnya, yaitu baik dan buruknya.

Cinta karena Allah itu tidak akan pernah sebatas pada penampilan dan kecantikan atau ketampanan. Adakalanya kita  akan lebih mencintai sebongkah arang hitam daripada sebutir intan yang berkilauan. Karena sesungguhnya kita sadar bahwa kita membutuhkan sebuah kehangatan yang mampu mengusir rasa dingin dari jiwa kita. Lebih daripada sekedar keindahan yang ternyata membuat kita beku kedinginan.

Cinta karena Allah itu TIDAK akan tumbuh dari kecantikan atau ketampanan seseorang. Namun KECANTIKAN atau KETAMPANAN seseorang justru akan tampak ketika kita mencintainya. Adalah bagaimana kita bisa mencintainya karena akhlak dan agamanya, bukan pada rupa, harta, ataupun nasabnya. Karena dengan inilah kita bisa menepis kefakiran, kehinaan, ketidak bahagiaaan, dan kemudian menggantinya dengan kemuliaan yang diridhai oleh Allah SWT.

Cinta karena Allah akan membuat kita merasa tidak perlu memiliki meskipun dalam hati kita sangat ingin. Adalah bagaimana kita bisa ikhlas ketika dia ternyata lebih mencintai orang lain dan bahkan kita pun bisa berdo’a agar mereka bisa berbahagia.

Cinta karena Allah tidak akan menggiring kita pada jurang kemaksiatan. Ketika kita melihat dia dan mencintainya, hal itu akan membuat kita semakin berbenah diri, kita menjadi mampu melihat kekurangan-kekurangan diri kita untuk kemudian memperbaikinya.

Cinta Karena Allah tidak akan membuat kita berpikir sempit, justru kita akan berpikir lebih jauh ke depan, lebih matang, lebih dewasa, dan ke arah yang lebih serius…!! kita tidak akan berpikir dan membayangkan apabila kita sudah pacaran, namun kita sudah berpikir ke arah pernikahan. Karena kita sadar bahwa itu jauh lebih kokoh, suci, berarti dan bermakna di hadapan Allah daripada sekedar pacaran.

Cinta karena Allah terkadang tak tumbuh dengan sendirinya. Kita seperti layaknya diberi biji untuk ditanam. Lalu ia tergantung pada bagaimana kita merawatnya. Jika kita baik, maka baik pulalah perasaan itu, dan juga sebaliknya. Terkadang pula bisa jadi ia tumbuh dengan sendirinya. Ada saat dimana kita terkadang ingin membunuh saja perasaan tersebut namun entah mengapa kita tak berdaya. Karena sebenarnya bukanlah kita yang menumbuhkan perasaan cinta tersebut, namun Rabb yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang lah yang berkehendak atas segala perasaan itu.

Cinta karena Allah Bukanlah tentang bagaimana kita saling memandang, namun bagaimana tentang kita melihat ke arah yang sama, dan berjalan ke arah yang sama. kita sadar bahwa kita tidak akan mampu menghadapi perjalanan tersebut sendirian melainkan membutuhkan seseorang untuk berjalan disisi kita, yang saling membantu, saling meringankan, dan saling mengarahkan dalam perjalanan menggapai Ridha-Nya .

Cinta karena Allah tidaklah selalu membutuhkan beragam kesamaan diantara kita. Namun yang terpenting adalah kesamaan prinsip dan tujuan, yaitu menggapai ridha Allah SWT. dalam diri kita pun ingin agar kita merasa layak untuk mencintai dan dicintai olehnya.

Segala puji hanya bagiMu Ya Rabb Sang penguasa tidak ada yang luput dari pengetahuanMu, tidak akan habis air lautan atau bahkan lebih dari itu untuk menuliskan kalam Mu, selalu berusaha untuk dapat memahami bahwa tidak ada yang sia-sia atas yang Engkau tentukan dan berprasangka yang terbaik untuk semuanya. Engkau Yang Maha Kuasa atas segalanya dan berkehendak tidak ada yang tidak mungkin.

Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik ...

Sebagian diambil dari berbagai sumber.

~~**~~



Tidak ada komentar:

Posting Komentar