muhasabah

dibawah langit

Assalamu'alaikum

Label

Selasa, 18 Januari 2011

Maaf tuk Berpisah

Beberapa hari yang lewat aku dengar lagu Maaf tuk berpisah, sebuah lagu dari group tashiru.... mendengar lagu ini, aku jadi teringat dengan kisah temanku yang hampir mirip dengan lagu ini...  jadi saya putuskan untuk menceritakan kepada sahabat2 MC DLC semua...

Semua nama dalam tokoh ini bukan nama sebenarnya, maaf bila saya kurang bisa mengemas cerita ini agar lebih menarik, tapi semoga dari cerita ini ada hikmah yang terpetik oleh sahabat-sahabat semuanya....
~~~~~~~~~~~~❤❤❤❤❤❤❤❤❤~~~~~~~~~~~~

Hmmm... sudah lama aku tidak melihat sahabatku hana, gimana kabarnya ya sekarang?? .... kangen juga bercanda dengannya...ya...lebih baik aku datang aja kerumahnya, sudah lama ngak ada cerita2 dengannya....

Siang itu juga aku berangkat dengan langkah semangat 45 pergi kerumahnya, naik satu angkot pindah keangkot yang lainnya. 30 menit kemudian barulah aku tiba di halaman rumahnya.

Assalamu’alaikum.... assalamu’alaikum...
Wa’alaikumsalam... terdengar suara langkah dan pintu pun terbuka...
Eh Dhia...pa kabar? Cari Hana ya?
Alhamdulillah sehat bu... ibu gimana kabarnya sekarang?? Hananya ada bu??
Alhamdulillah... ibu juga sehat... Hana lagi dikamarnya, langsung aja masuk kekamarnya...
Eh iya bu... makasih ya bu...

Assalamualaikum ( sambil melangkah masuk kekamarnya)...

Wa’alaikumsalam...eh Dhia ayo masuk, duduk sini...

Hmmm... kamu kenapa Han, kelihatannya kurang ceria gitu... biasanya kalau aku datang, kamu selalu menyambutku dengan ceria... Apa kamu ada masalah???

Huff... Yah, begitulah ya... akhir2 ini aku sedang ada masalah...

Masalah apa?? Cerita dunk, sapa tau aku bisa bantu... aku kan sahabat terbaikmu (hehehe...narsis amat aku nih)

Hana menatapku, lalu ia berkata, kamu janji ya... ngak bakal kasih tau sama sapa pun...

Yap, ok bos... aku janji...

aku sedang ada masalah dengan pacarku...

Ha??? pacar??? sejak kapan kamu punya pacar??? bukannya kamu begitu teguh dengan prinsipmu, takkan ada yang namanya pacaran sebelum nikah?? sudah beberapa orang yang coba mendekatimu, kamu selalu berusaha menghindar... lho, sekarang kamu bilang kamu punya pacar...

hmmm... ya gitulah... aku ngak tau, dengannya aku cepat merasa dekat, dgnnya aku merasakan perasaan yang lebih, beda dengan orang2 yang aku kenal sebelumnya... biasanya aku susah untuk dekat dengan lawan jenis, biasanya membutuhkan waktu beberapa bulan agar merasa akrab tapi dengannya hanya dalam waktu seminggu aku sudah merasa begitu mengenalnya. Awalnya aku akan menganggap dia sebagai sahabat tapi semakin lama aku merasakan ketenangan di dekatnya dan perasaan itupun muncul.  Biasanya aku bisa menghilangkan perasaan sukaku pada lawan jenis, tp padanya semakin lama perasaan itu semakin besar...

Aah...aku bingung Dhia.. aku bingung... kenapa ini terjadi padaku... doa yang ku panjatkan selama ini mungkin juga salah... aku berdoa jika ia jodohku, maka buatlah kami semakin dekat, jika tidak maka hilangkan rasa ini secepatnya... Allah memang mengabulkan permintaanku, Dia membuat kami semakin dekat...hingga suatu hari ia pun menyatakan bahwa ia sayang padaku dan ingin ta'aruf denganku... Aku pun bingung, apa aku menerimanya atau tidak, aku bingung bila ku terima apakah ini terlalu cepat, tapi bila ku menolak, sapa tau memang dialah jodohku...   Aku mengingat sifat2nya, trus aku berpikir mungkin bila hanya sekedar ta'aruf hubungan ini tidak masalah... aku merasa dia takkan menjerumuskanku kedalam tindakan maksiat karena ia seseorang yang rajin beribadah. Akhirnya akupun menerimanya...

trus bagaimana hubunganmu dengannya selama mengenal dia?? tanyaku.

Awalnya, kami hanya biasa2 saja... kami bisa saling mengendalikan perasaan,,, namun lama kelamaan,,, awalnya niat kami hanya ta’aruf namun telah menjurus pada pacaran... kami saling mengumbar kata2 mesra, apa lagi aku lebih sering menyatakannya perasaanku padanya... hingga bulan kedua semuanya terasa begitu menyenangkan, walau sedikit ada masalah tapi kami bisa mengatasinya... kami pun sudah berangan-angan untuk melanjutkan hubungan kami kejenjang pernikahan setelah perkuliahan kami benar-benar selesai.

Namun, pada waktu memasuki bulan ketiga, aku merasa dia berubah, dia mulai cuek padaku, dia jarang menghubungiku... perasaanku pun tak karuan, akhirnya aku bertanya apa yang terjadi dengannya... inilah awal masalah berat itu, kami bertengkar, katanya dia sedang labil dengan perasaannya, tapi dia tetap berusaha menyakinkan hubungan kita akan baik2 saja.

Akupun berusaha meyakinkan hatiku bahwa semua ini akan berlalu, semuanya akan kembali seperti dulu. Agar hubungan kami membaik lagi, yang biasanya kami hanya bicara lewat telp dan sms sekarang aku pergi ke tempat kerjanya, untuk kesekian kalinya aku meruntuhkan pendirianku... Yang biasanya aku jarang menelponnya sekarang sering menghubunginya, yang biasanya aku tak ingin bertemu karena aku tau itu tak baik, sekarang aku mengunjungi tempat kerjanya. Tapi semua yang ku lakukan tetap sia2,,, aku pun kembali bertanya padanya, sebenarnya gimana perasaannya padaku? untuk kesekian kali dia menyakinkanku, dia berharap aku tidak memikirkan masalah ini.

(Kemudian Hana bermenung dan ku lihat ia berusaha menahan air matanya).

Han...Kamu ngak papa kan?? tanyaku.

ya.. ngak papa... Hanapun melanjutkan ceritanya.
Tapi semakin lama perasaanku semakin tak karuan... hingga ku putuskan untuk meminta sebuah kepastian padanya. Akhirnya diapun bicara... dia ingin menjauh dariku, tapi tetap tak ada niat untuk merusak hubungan kami, dia masih labil, perasaan pertama kali bertemu denganku sekarang sudah berubah, dan aku tak bisa bertanya kenapa? karena dia bilang jangan tanya kenapa karna dia bingung entah apa yang terjadi padanya...

ahhh... aku sangat bingung Dhia, kenapa semua ini terjadi?? sakit betul rasanya...aku tak tau lagi mau berbuat apa, semuanya begitu menyakitkanku dan membingungkan. Begitu mudahnya perasaan itu hilang padanya, kadang aku merasa perasaan ini dipermainkan olehnya. Ingin rasanya aku membencinya tapi aku tak bisa.

Setelah kejadian itu aku selalu berpikir apa yang salah dengan diriku, apa yang salah dengan hubungan ini... namun semakin lama aku pun sadar bahwa inilah jalan terbaik buatku... aku mengira Allah tak adil denganku, Allah tidak sayang denganku, padahal inilah bukti kasih sayang Allah sesungguhnya... Dia telah menyadarkanku bahwa selama ini aku telah larut dalam linangan dosa yang ku buat sendiri... Allah menginginkan aku kembali kejalanNya... aku sangat bersyukur atas kejadian itu...

Kemaren aku tekadkan diri mengirim pesan untuk yang terakhir kalinya... ku putuskan untuk mengakhiri hubungan kami, walaupun sebenarnya masih ada jalan agar kami memperbaiki hubungan itu, tapi aku tak ingin lagi bermaksiat dari Allah...

Trus bagaimana dengan cintamu? Apa kamu masih mencintainya? Tanyaku.

(Hanapun kembali menitikkan air mata) Aku masih mencintainya Dhia... Karna aku mencintainya karna Allah ku putuskan untuk menjauh darinya... ku tak ingin kami semakin larut dalam dosa...

Hmmm... kalau boleh tau sapa sih laki-laki yang kita bicarakan dari tadi?? Tanyaku.

mmmm... kamu sudah mengenalnya... dia bang Farhan....

Haa??? Bang Farhan, ikhwan yang kita kenal beberapa bulan lalu waktu ada acara kampus... jawabku.

Iya dia...

Ya udah, sabar ya Han... semoga Allah selalu memberikan jalan terbaik untukmu...

Aamiin... Makasih ya Dhia...makasih juga kamu tlah dengar curhatku...

Beberapa hari kemudia aku bertemu dengan bang Farhan di kampus... ku putuskan untuk menyapanya dan bertanya tentang masalah dia dan Hana...

Subhanallah... ternyata mereka saling mencintai karna Allah... bang Farhan ingin menjauh dari Hana karna ia merasa  hubungannya dengan Hana sudah bertentangan dengan agama tapi dia ragu untuk membicarakannya pada Hana apa yang sebenarnya terjadi padanya, dia bingung mau bicara apa, bang Farhan bingung nanti akan menyakitkan hati Hana dan dia pun tak ingin Hana terlalu berharap akan hubungan mereka. Sedangkan Hana mengambil keputusan menjauh dari bang Farhan dengan alasan yang sama dan itulah jalan yang terbaik bagi mereka. Bang Farhan merasa bersyukur atas keputusan Hana. Sekarang saya menyerahkan urusan kami pada Allah, Semoga kami masih bisa dipertemukan kembali dalam ikatan suci (itu ucapnya).

 Bang Farhan memintaku untuk merahasiakan apa yang sebenarnya terjadi padanya. Dan dari bang Farhanlah aku mengetahui sedikit isi surat dari Hana, Hana mengucapkan terima kasih atas keputusan yang diambil bang Farhan untuk menjauh darinya dan meminta maaf atas kekhilafan yang pernah terjadi. Hana mengatakan ingin kembali pada pendirian awalnya, dan jika memang Allah menakdirkan mereka berjodoh maka Allah jualah yang akan mempersatukan mereka kembali, namun jika tidak maka Allah akan memberikan yang terbaik untuk mereka.

Dalam hati ku berkata, sungguh indahnya cinta mereka... mencintai karena Allah dan berpisah karena Allah...mereka saling menyadari akan kesalahan mereka selama ini, mereka putuskan untuk berpisah karna Allah... semoga Allah mengampuni kekhilafan yang telah kalian perbuat. semoga kalian dipertemukan kembali dalam ikatan yang indah, sebuah maghligai suci pernikahan... aamiin...

~~~~~~~~
Fitrah manusia untuk mencintai dan dicintai dikaruniakan Allah Subhanahu wata’ala bagi setiap manusia. Fitrah manusia untuk saling merindui, berkasih sayang, merasakan sentuhan, .. dsbnya juga adalah fitrah manusia yang telah Allah tetapkan dan mesti dipenuhi. Tetapi penyikapan dan pemenuhan fitrah tadi, seharusnyalah dalam koridor keimanan kita kepada Allah Subhanahu wata’ala. Itulah kenapa ketika kita mengetahui bahwa Islam memberi batasan-batasan yang ketat dalam kaitannya dengan cinta pra nikah ini, kita berusaha untuk memenuhinya, karena inilah bentuk cinta Allah Subhanahu wata’ala yang sangat mengetahui tentang karakter ciptaanNya dari ciptaanNya itu sendiri.

Betapa banyak mereka yang pada awalnya memiliki niat untuk perkenalan yang baik, tetapi tidak/ kurang memiliki ilmu akan hal itu akhirnya jatuh kepada perkara yang bertentangan dengan agama.
Pacaran sejatinya tidak dikenal didalam Islam. Dan untuk menikah, pacaran termasuk jenis ta’aruf(perkenalan) yang tidak baik, karena didalamnya terdapat banyak hal yang malah membuka berbagai macam pintu zina. Perkenalan yang baik(ta’aruf syar’iyah) adalah perkenalan yang sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan RasulNya.

Lantas bagaimana jika sudah “terlanjur”? Ketahuilah, sesungguhnya Allah SWT Maha Pengampun segala dosa kecuali syirik. Bertobatlah dengan sebenar-benarnya taubat, tutup semua pintu yang dapat mengarahkan kita kepada perbuatan zina, jika pintu itu adalah pintu pacaran, maka jangan berpacaran. Karena apa yang selama ini kamu anggap dengan hubungan yang “baik2 saja”, sesungguhnya hanyalah fatamorgana yang melenakan, yang menipu pandangan yang lemah, yang menjadikan pelakunya semakin tenggelam dalam lautan dosa, tidak ada tanggungjawab, runtuhnya izzah tidak hanya dirinya sendiri tapi juga keluarga, terlebih-lebih perbuatan dosa yang dilakukan itu dapat mengundang murka Allah SWT, na’udzubillah.
************
Aku mencintaimu karna Allah, maka ku putuskan untuk menjauh darimu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar